Dua Anggota TNI AU Lakukan Kekerasan pada Warga di Papua, Ini Tanggapan KSP hingga Politisi
Viral tindakan dua anggota TNI AU lakukan kekerasan pada pria di Merauke, Papua, berikut tanggapan KSP hingga poltisi Fadli Zon.
KSP Moeldoko: Tindakan Anggota POM AU di Luar Standar dan Prosedur
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyesalkan tindakan dari dua anggota POM AU ini.
Menurutnya, tindakan dua prajurit ini di luar standar dan prosedur.
"KSP menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh kedua aparat tersebut sangat eksesif, di luar standar dan prosedur yang berlaku," kata Moeldoko dalam keterangannya kepada Tribunnews, Rabu (28/7/2021).
Meoldoko pun mengapresiasi dan sangat menghargai respons cepat Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AU dengan menahan pelaku untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Mantan Panglima TNI ini pun mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk mendukung dan mempercayakan proses penegakan hukum serta mengawasi proses tersebut.
"KSP akan memastikan bahwa pelaku diproses secara hukum yang transparan dan akuntabel, serta memastikan korban mendapat perlindungan serta pemulihan," terang Moeldoko.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, KSP berharap agar semua lapisan masyarakat, terlebih aparat penegak hukum memiliki perspektif HAM, menekankan pendekatan humanis dan dialogis, utamanya terhadap penyandang disabilitas.
Hal ini sesuai dengan UU nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta PP nomor 39 tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Proses Peradilan.
"KSP mengajak semua pihak untuk berupaya memastikan agar kejadian tersebut tidak berulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Moeldoko.
Fadli Zon Minta Kedua Aparat Dipecat: Rasis dan Tidak Berperikemanusiaan

Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut mengomentari insiden ini.
Melalui akun Twitter-nya, @fadlizon, ia meminta kedua oknum prajurit ini dipecat dan hukum.
Ia menilai tindakan kekerasan yang dilakukan itu tak beperikemanusiaan dan sangat sensitif.
Diharapkan, kejadian ini tak bergulir cepat di dunia internasional.