Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Mahfud MD, Gus Yaqut dan Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Kolaborasi Tingkatkan Protokol Kesehatan

Mahfud mengatakan ormas-ormas keagamaan dan berbagai kekuatan masyarakat tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Gita Irawan
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Jawa Tengah saling bekerjasama tingkatkan disiplin protokol kesehatan.

Menurut Mahfud, upaya tersebut perlu didukung oleh para alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan pimpinan agama.

Hal tersebut ditegaskan Mahfud MD dalam Silaturrahim Virtual Menko Polhukam, Menteri Agama, BNPB, Gubernur Jateng dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes, Pimpinan Ormas Lintas Agama, dan Forkopimda se-Jawa Tengah, Sabtu (31/7/2021).

"Kita perlu dukungan dan perantara alim ulama, pengasuh pondok pesantren, pimpinan agama untuk mendukung peningkatan implementasi kesehatan dan percepatan vaksinasi pada masyarakat," kata Mahfud dalam keterangan resmi Tim Humas Kemenko Polhukam pada Sabtu (31/7/2021).

Menurut Mahfud memperkuat kolaborasi dapat dilakukan dengan bekerja secara kolektif berdasarkan kesadaran bersama adalah langkah yang cukup efektif.

Mahfud mengatakan ormas-ormas keagamaan dan berbagai kekuatan masyarakat tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri.

Menurutnya ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan disebabkan karena tidak tahu atau karena terpengaruh hoax.

Oleh sebab itu, kata dia, perlu pendekatan-pendekatan budaya dan personal.

"Pointnya kita akan bekerjasama, saya akan memfollow up semua masukan, terkait dengan hoax media sosial. Mari kita bekerjasama," kata Mahfud.

Dalam kesempatan yang sama, Yaqut menjelaskan bahwa ada hikmah di balik cobaan pandemi Covid-19 yang sedang menimpa seluruh umat manusia.

Meskipun pandemi adalah cobaan, namun kata dia, di saat yang sama pandemi juga mengajarkan kita untuk peduli sesama dan memperkuat solidaritas sosial.

Menurut Yaqut, menghadapi pandemi tidak bisa diselesaikan head to head dan semua elemen masyarakat harus bersatu, khususnya pemerintah, masyarakat dan tokoh agama.

"Kita tahu banyak yang terpapar itu teman, sahabat, guru kita, orang yang kita cintai. Tentu kita tidak bisa membiarkan atau secara sembunyi egois melawan pandemi ini. Kita harus bersama-sama baik itu masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah. Tidak bisa kita selesaikan head to head satu lawan satu, harus kita keroyok bersama," kata Yaqut.

Sementara itu, Ganjar menjelaskan beberapa hari ini tren Covid-19 di wilayahnya menurun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved