Jumat, 29 Agustus 2025

Mural Jokowi

Moeldoko Bicara soal Polemik Mural Jokowi: Presiden Tak Pernah Pusing dengan Kritik

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko angkat bicara soal polemik adanya sebuah mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertuliskan Jokowi 404: Not

Editor: Daryono
Dok KSP
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko angkat bicara soal polemik adanya sebuah mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertuliskan Jokowi 404: Not Found di Batu Ceper, Tanggerang.

Moeldoko menegaskan bahwa selama ini Jokowi tidak pernah pusing dengan adanya kritik yang diberikan kepadanya.

Bahkan Moeldoko juga menyebutkan Jokowi sangat terbuka dengan adanya kritik dari pihak manapun.

Moeldoko pun menyampaikan, Jokowi selama ini selalu mengatakan kepadanya, jika kita adalah orang timur yang memiliki adat.

Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten/ISTIMEWA
Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten/ISTIMEWA (Ist)

Baca juga: Partai Demokrat: Katanya Tidak Antikritik, Tapi Pembuat Mural Dikejar-kejar

Sehingga jika ingin mengkritik sesuatu, maka lakukan dengan beradab.

Selain itu dalam melakukan kritik juga harus mengedepankan tata krama yang ada dalam budaya kita.

"Sebenarnya dari awal Presiden selalu mengatakan, dan ini lebih bersifat edukatif ya. Presiden sangat terbuka, enggak pernah pusing dengan kritik."

"Tetapi beliau selalu menyisipkan sebuah kalimat yang indah. 'Kita orang timur memiliki adat, jadi kalau mengkritik sesuatu yang beradab.' Tata krama ukuran budaya kita itu supaya dikedepankan," kata Moeldoko dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Tanggapi Mural Jokowi 404:Not Found, Wali Kota Tangerang: Sikapi dengan Bijak

Jangan Sembarangan Menyampaikan Sesuatu

Moeldoko meminta kepada semua pihak yang ingin melakukan kritik untuk bisa memperhatikan cara mengkritiknya.

Karena kadang mudah sekali untuk menjustifikasi atau menyamakan antara kritik dengan fitnah.

Moeldoko pun sangat menyayangkan hal tersebut, bahkan terkadang banyak tokoh yang ikut terlibat hanya untuk memperkeruh suasana.

"Bukan hanya selalu bicara antikritik. Cobalah lihat cara-cara mengkritiknya itu, berikutnya kadang-kadang kita mudah sekali untuk menjustifikasi, menyamakan antarkritik dengan fitnah."

Baca juga: Pakai Face Comparation, Roy Suryo Sebut Kemiripan Jokowi dengan Mural 404 Not Found Tak Sampai 70%

"Ini sering terjadi kita dan banyak tokoh-tokoh kita yang tidak memberikan pendidikan kepada itu. Justru terlibat di dalamnya untuk memperkeruh situasi," ungkap Moeldoko.

Menurut Meoldoko, Presiden bagaikan sosok orang tua yang harus dihormati.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan