Muhaimin Optimis Indonesia Bakal Jadi Penyuplai Pangan Global
Muhaimin Iskandar mengatakan, Indonesia memiliki banyak potensi untuk menyediakan atau menyuplai pangan di dalam negeri.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
Sebelumnya, Cak Imin juga mengatakan Indonesia dirasa perlu untuk memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan secara mandiri, terlebih dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, Indonesia selama ini selalu menunjukkan ketergantungan yang sangat besar terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan dari negara lain.
"Obat-obatan, farmasi, vaksinasi, vaksin itu sendiri, benar-benar bergantung pada negara lain, karena kita tidak berdaya betul di dalam membangun teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan terutama," katanya.
Atas dasar itu dirinya menyebutkan, untuk dapat bangkit dari keterpurukan saat ini yang diakibatkan pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia dirasa perlu untuk melakukan re-setting politik dan re-setting ekonomi.
Upayanya ini perlu dimaksimalkan dengan pemerintah negara bersama masyarakat terlibat secara bersama-sama mendorong partisipasi untuk bisa menggerakkan ekonomi, menggerakkan politik serta menggerakkan seluruh kegiatan.
Baca juga: Politisi PKB Tidak Tahu Siapa yang Pasang Baliho Muhaimin
Termasuk kata dia memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan sendiri.
"Yang perlu kita siapkan dengan baik adalah kita harus memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan sendiri," kata Cak Imin.
"Ini mau tidak mau ini harus dijalankan karena peristiwa ini menunjukkan ketergantungan besar kita terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan dari negara lain," lanjutnya.
Ia juga menyatakan kesedihannya karena untuk mendapatkan akses kesehatan terkait Covid-19 ini, masyarakat masih harus dikenakan biaya yang cukup mahal.
Akses kesehatan yang dimaksud Cak Imin yakni untuk keperluan tes Rapid, Swab dan PCR.
"Harganya semuanya kita tidak berdaya, di dalam mengantisipasi pandemi yang sebetulnya dari sejarah panjangnya itu sudah pernah terjadi yang seharusnya itu menjadi ilmu pengetahuan bagi startegi kita mengatasi keadaan seperti ini," ucapnya.
Kendati begitu dirinya optimistis Indonesia bisa menjadi negara maju yang tak lagi tergantung terhadap negara lain.
Terlebih kata dia, pada 2045 mendatang, cita-cita seluruh pemimpin dan masyarakat Indonesia menjadikan negara ini menjadi negara emas yang berarti sejahtera, adil dan makmur.
"Kita harus menyiapkan diri, sehingga cita-cita bersama dalam membangun kesejahteraan ini benar-benar kita miliki dengan terus memantapkan kemampuan ideologis yang kita miliki, kapasitas SDA yang kita miliki, kapasitas SDM yang kita miliki," katanya.