Jumat, 5 September 2025

Penanganan Covid

Soal Sekolah Tatap Muka, Satgas Covid-19: Jika Ditemukan Kasus Positif, PTM Harus Dihentikan 3 Hari

Juru Bicara Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan sekolah harus dihentikan 3 hari jika ada yang positif Covid-19

TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ilustrasi PTM (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan saat ini sudah banyak sekolah yang mulai menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Khususnya di beberapa wilayah di Indonesia yang sudah berada di level 1 hingga level 3.

Daerah tersebut di antaranya Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Wiku menyampaikan, jika pada saat diberlakukannya kegiatan PTM ini terdapat peserta didik yang positif Covid-19, maka kegiatan PTM di sekolah tersebut harus dihentikan selama 3 hari.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terbentuknya klaster baru di dunia pendidikan.

Baca juga: Mendikbudristek: DAK Fisik 2022 untuk Pemenuhan Sarana TIK dan Rehabilitasi Prasarana Sekolah

Baca juga: DAFTAR Wilayah PPKM Level 3 di Jawa-Bali dan Aturannya untuk Sekolah, Pasar, hingga Tempat Makan

Hal itu disampaikan oleh Wiku dalam keterangannya secara virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8/2021).

"Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dimulai dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia yang sudah berada di level 1-3, seperti di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur."

"Jika nantinya ditemukan siswa yang positif Covid-19, maka kegiatan PTM di sekolah tersebut akan dihentikan selama 3 hari," kata Wiku.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

Diketahui, beberapa sekolah, seperti di DKI Jakarta sudah menggelar PTM mulai Senin (30/8/2021) kemarin.

Secara umum, Wiku menyebut penyelenggaraan PTM terbatas sudah berjalan dengan baik.

Meski begitu, ada beberapa catatan yang harus ditingkatkan.

Baca juga: Hari Pertama PTM di Jakarta: Siswa Rela Berangkat Sejak Subuh Hingga Bus Sekolah Gratis

Yakni catatan terkait dengan penerapan protokol kesehatan yang secara bertahap akan terus diperbaiki.

Baik meliputi random testing, rekapitulasi laporan Covid-19, maupun cakupan vaksinasi di satuan pendidikan.

"Ditemukan beberapa catatan terkait dengan prokes yang nantinya kan terus diperbaiki, baik meliputi random testing, rekapitulasi laporan Covid-19, maupun cakupan vaksinasi di satuan pendidikan," terang Wiku.

Sebagai informasi, berdasarkan data per tanggal 31 agustus 2021, sebanyak 1,9 juta tenaga pendidik telah divaksin oenuh.

Juga sebanyak 1,7 anak usia 12-17 tahun yang tergolong usia pelajar juga sudah divaksin lengkap, baik itu suntikkan pertama maupun kedua. 

Baca juga: Wagub DKI Belum Bisa Pastikan Sampai Kapan Sediakan Bus Sekolah Gratis bagi Peserta PTM

Jenis vaksin untuk anak-anak pun sudah ditentukan oleh pemerintah.

Sehingga aman, efektif dan juga minim efek sampaing jika disuntikkan ke anak-anak.

"Data per 31 agustus 2021 sebanyak 1,9 juta tenaga pendidik, 1,7 anak usia 12-17 tahun yang tergolong usia pelajar sudah divaksin penuh. Pemerintah  memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman, efektif dan juga minim efek samping," jelas Wiku.

Dari hasil survei tersebut, kata Wiku, menunjukkan bahwa mayoritas pesrta didik memilik kesadaran dan kemauan dalam partisipasi dalam program vaksinasi nasional.

Penting untuk diketahui bahwa vaksinasi bagi peserta didik maupun tenaga pendidik ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan perlindungan maksimal dalam menjalankan kegiatan PTM.

Baca juga: Pimpinan DPR Monitor dan Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka di Sejumlah Sekolah

Selain upaya pemerintah tersebut, perlu adanya peran serta dan dukungan dari berbagai pihak demi dapat menyukseskan jalannya PTM di berbagai daerah.

Yakni perlu adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak sekolah dan tentunya peran serta orang tua murid.

"Penting diketahui, untuk memastikan PTM ini dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak sekolah dan orang tua murid," kata Wiku.

Melalui sinergi yang baik ini, maka aktivitas di sekolah dapat terpantau dengan baik.

Dan tentunya dapat mencegah potensi penularan Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan