Cerita Pangkostrad Ketika AY Nasution Hampir Meneteskan Air Mata Minta Patung yang Digagasnya
Dudung menyampaikan ke anak buahnya saat apel luar biasa bahwa tiga patung di ruangan museum tersebut sudah tidak ada karena diambil penggagasnya
Kemudian keinginan AY Nasution tersebut disetujuinya mengingat dialah yang menggagas pembuatan patung tersebut.
Dudung mengatakan, ia akan melarang kehendak tersebut apabila bukan penggagasnya sendiri yang memintanya.
"Tapi karena beliau yang membuat, secara pribadi itu pun, bukan secara kedinasan membuat itu, maka dipersilakan Pak.
Kalau kemudian nanti institusi akan membuat lagi saya rasa tidak ada masalah. Akhirnya saya persilakan untuk diambil dan dilaksanakan hari itu juga," kata Dudung.
Sebelum patung itu diambil, kata Dudung, ia menyampaikan kepada seluruh anak buahnya pada apel luar biasa bahwa tiga patung di ruangan museum tersebut sudah tidak ada karena diambil penggagasnya.
Hal tersebut, kata dia, mengingat museum tersebut biasa digunakan untuk membangkitkan semangat nasionalisme, kebangsaan, dan patriotisme kepada prajurit-prajurit baru Kostrad.
Terlebih, kata Dudung, museum internal Kostrad tersebut sangat jarang dikunjungi masyarakat.
"Jadi tidak benar sama sekali kalau Kostrad menghilangkan sejarah. Itu menurut saya pemikiran yang sangat fatal, yang salah, menurut saya. Jadi itu tidak benar kalau menurut saya," kata Dudung.
Sebelumnya muncul polemik di masyarakat setelah mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menuding adanya penyusupan komunisme di tubuh TNI yang didasarkan pada hilangnya tiga patung tokoh militer tersebut dari museum di Kostrad.