Rabu, 27 Agustus 2025

Gatot Nurmantyo dan TNI AD

Tambah Lagi Kritik Isu Komunis Gatot hingga Survei Tak Setuju Jokowi Disebut PKI

Pernyataan mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, tentang penyusupan paham komunisme dan PKI di tubuh TNI masih menyita perhatian

Editor: Arif Fajar Nasucha
Istimewa/TribunJogja
Monumen Pancasila Sakti. Isu komunisme dan PKI 

Lodewijk: Apa Indikatornya?

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus (Tribunnews.com/Dennis Destryawan)

Wakil Ketua DPR RI yang baru dilantik Lodewijk F Paulus heran dengan pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang kembali menyinggung isu upaya penghapusan sejarah oleh pemerintah menjelang 30 September atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI.

Tudingan itu kali ini diarahkan Gatot ke tubuh institusi TNI usai dirinya menemukan patung Jenderal Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution ‘menghilang’ dari Markas Kostrad tepatnya di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Menurut Lodewijk, alasan Gatot menyebut TNI telah disusupi PKI itu tanpa fakta dan dasar yang jelas.

"Tentunya kita harus punya fakta yang kuat apa sih yang disebut disusupi, siapa yang menyusupi, di mana disusupi," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

"Nah, tentunya kalau kita melihat itu, apa indikatornya, apakah indikator karena patung dipindahkan itu sebagai indikator? Mari kita kaji secara akademik," lanjutnya.

Sekjen Partai Golkar itu menegaskan, tolak ukur suatu institusi disusupi PKI harus dikaji mendalam.

Lodewijk menilai tidak bisa begitu saja menyatakan TNI disusupi PKI tanpa fakta yang jelas.

"Jadi tentunya tolok ukur dari suatu institusi apalagi TNI disusupi yang dikatakan PKI, tentunya kita harus kaji lebih mendalam, tidak membuat gaduh tentang kondisi kebangsaan yang sekarang kita sedang fokus bagaimana menanggulangi penyebaran COVID-19 dan juga mengejar pertumbuhan ekonomi, kita menjaga itu," ujar Mantan Danjen Kopassus itu.

Pengamat Politik: Gegabah

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo menilai, pernyataan Gatot Nurmantyo soal PKI sudah menyusup di tubuh TNI terlalu gegabah.

Apalagi, kata Karyono, jika tuduhan itu hanya berdasarkan pada informasi bahwa patung Soeharto, Letjen Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution raib dari Makostrad.

"Informasi tersebut sangat tidak cukup untuk mengambil kesimpulan bahwa PKI sudah menyusup ke TNI," kata Karyono saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/9/2021).

Jenderal Gatot Nurmantyo saat diwawancarai usai upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Lapangan Upacara Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, (9/12/2017).
Jenderal Gatot Nurmantyo saat diwawancarai usai upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Lapangan Upacara Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, (9/12/2017). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Semestinya sebagai mantan panglima TNI, kata Karyono, tidak sembarangan membuat pernyataan terbuka ke publik jika tidak didukung alat bukti yang cukup.

Baca juga: Peryataan Gatot Nurmantyo Soal PKI Menyusup di Tubuh TNI Dinilai Terlalu Gegabah

Jika kesimpulan diambil hanya berdasarkan informasi, apalagi cuma dari satu pihak, maka dalam membuat kesimpulan bisa terjebak pada kesimpulan halusinasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan