Pemilu 2024
Singgung Riwayat Pencalonan Jokowi Dulu, Sekjen PDIP: Megawati Tak Sembarangan Usung Capres Partai
asto Kristiyanto menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki pertimbangan yang matang pada setiap keputusan politiknya
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memiliki pertimbangan yang matang pada setiap keputusan politiknya.
Pertimbangan tersebut dalam hal mengusung seseorang menjadi Capres.
Hal itu termasuk mengenai pertimbangan Megawati memilih Jokowi sebagai calon presiden dari partainya.
Megawati, kata Hasto, tak akan sembarangan memutuskan siapa yang akan maju untuk melanjutkan estafet pemerintahan saat ini.
"Ibu Mega melakukan pertimbangan-pertimbangan yang sangat matang untuk mengambil keputusan politik itu, terbukti Pak Jokowi dulu juga dicalonkan oleh Ibu Mega," terang Hasto, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (23/10/2021).
Oleh karena itu, Hasto menegaskan keputusan siapa calon presiden yang diusung di Pilpres 2024 ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, kader-kader partai saat ini diminta fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
"Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa Capres dan Cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawatilah yang akan mengambil keputusan," jelas Hasto.
SMRC: Publik Lebih Pentingkan Kualitas Ganjar Maju Capres
Direktur Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Deni Irvani, mengatakan bahwa saat ini tokoh-tokoh yang memiliki elektibiliti tinggi kebanyakan adalah tokoh-tokoh yang bukan elite inti partai.
Hal ini karena pemilih lebih mementingkan kualitas personal capres bila dibandingkan dengan keputusan partai.

Sehingga ini menjadi tantangan bagi partai politik.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Deni dalam bincang dan diskusi dalam segmen "SMRC: Pemilih Lebih Pentingkan Kualitas Personal Capres Dibanding Keputusan Partai" yang disiarkan secara virtual oleh Kompas Tv, Selasa (12/10/2021).
"Tekait survei ini ternyata tokoh-tokoh yang memiliki elektibiliti tinggi kebanyakan adalah tokoh-tokoh yang bukan elite inti partai."
Baca juga: Digadang-gadang Maju Jadi Capres, DPP Partai Gerindra Sumbar: Prabowo Belum Putuskan Maju Tidaknya
"Yang lainnya adalah tokoh-tokoh yang bukan elite partai, sehingga ini menjadi tantangan bagi partai politik bahwa ternyata publik sementara ini lebih menyukai tokoh diluar tokoh elite partai," terang Deni.