Selasa, 26 Agustus 2025

ILUNI UI dan Arogya Dorong Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan

Perusahaan teknologi AI karya anak bangsa, Arogya.ai lahir untuk mendorong lebih intens pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di rumah sakit

Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
ist
Founder dan CEO Arogya.ai Victor Fungkong, saat penandatanganan kerja sama Arogya.ai dengan RSUI dan ILUNI UI di RSUI, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/11/2021). Hadir dalam penandatangan tersebut Direktur Utama RSUI Astuti Giantini dan Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian. 

Laporan Wartawan Tribunnews,com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Pandemi Covid-19 membuat layanan kesehatan menjadi sorotan publik dalam hal kecepatan dan ketepatan. Di sisi lain, kompleksitasnya semakin tinggi supaya bisa melayani dan mengobati pasien dengan baik. Pandemi sejatinya telah menguji kapasitas seluruh sumber daya layanan kesehatan di Indonesia.

Di tengah kondisi masih pandemi ini, layanan kesehatan publik dituntut mesti adaptif dengan memanfaatkan teknologi.

Penggunaan teknologi terkini dalam era Revolusi Industri 4.0 menjadi salah satu solusi, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di rumah-rumah sakit.

Apalagi ternyata negara-negara yang mampu mengelola dan keluar lebih cepat dari krisis kesehatan global memaksimalkan penggunaan teknologi termasuk di pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit.

Maka itu, perusahaan teknologi AI karya anak bangsa, Arogya.ai, lahir untuk mendorong lebih intens pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di rumah sakit Indonesia.

“Arogya hadir memberikan solusi untuk membantu optimalisasi management supply chain layanan kesehatan di Indonesia. Order manager, inventory manager dan h-commerce yang diciptakan Arogya merupakan AI supply chain layanan kesehatan pertama di Indonesia dan diciptakan di Indonesia untuk layanan kesehatan Indonesia yang lebih baik,” kata Founder dan CEO Arogya.ai Victor Fungkong, saat penandatanganan kerja sama Arogya.ai dengan RSUI dan ILUNI UI di RSUI, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Jangkau Daerah Pelosok, BPJS Kesehatan Hadirkan Mobile Customer Services Bagi Warga Wamena

Hadir dalam penandatangan tersebut Direktur Utama RSUI Astuti Giantini dan Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian.

Menurut Victor, Presiden Joko Widodo pada 2018 pernah menyampaikan agar rumah sakit bisa membangun sistem yang terintegrasi dan menjadi smart hospital, yang memanfaatkan teknologi inovatif secara ekstensif untuk meningkatkan kualitas perawatan dan pengalaman pasien sekaligus mengurangi biaya.

Dalam konteks smart hospital itu, teknologi AI mampu mendukung manajemen supply chain memaksimalkan administrasi dan operasional rumah sakit. Apalagi betapa vitalnya supply chain dalam sistim pelayanan rumah sakit.

Riset Cardinal Health Survey tentang supply chain rumah sakit menyebutkan, 65 persen responden mengakau mengalami kejadian dokter terpaksa menunda prosedur operasi karena ketidaktersediaan obat dan/atau alat medis yang dibutuhkan karena sistem purchasing kurang optimal.

“Kita juga melihat arus kas rumah sakit dipengaruhi perputaran stok obat-obatan dan peralatan medis. Semakin cepat perputaran stok, semakin lancar arus kas rumah sakit. Namun, sering kali purchasing rumah sakit melakukan proyeksi kebutuhan obat-obatan dan peralatan medis berdasarkan analisis statis, bukan analisis dinamik. Akibatnya, proyeksinya kurang akurat dan mengakibatkan overstock/understock. Dengan sistem order dan inventory management berbasis AI, managemen rumah sakit sangat dibantu untuk dapat membuat keputusan pemesanan dan pembelian stok obat-obatan serta peralatan medis dengan akurat, “ pungkas dia.

Baca juga: PLN UIP JBB Operasikan 2 Proyek Listrik Tegangan Tinggi

Direktur Utama RSUI DR. dr. Astuti Giantini Sp. PK (K), MPH menyambut baik kerja sama dengan perusahaan teknologi Arogya.ai. Sebab pentingnya penggunaan teknologi untuk mendukung manajeman rumah sakit dalam meningkatkan layanan kesehatan.

“Dukungan ini tidak hanya untuk masa pandemi, tapi berlanjut hingga masa post-pandemic. Untuk itu, kami sangat mengapreasiasi hadirnya inovasi pemanfaatan teknologi AI di RSUI,” ungkap dr. Astuti.

Menurut dr. Astuti, teknologi AI menghadirkan sistem yang terintegrasi dan lebih efisien. Mulai dari supply chain hingga administrasi, sehingga diharapkan teknologi ini dapat menekan biaya operasional yang lebih besar.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan