Bursa Capres
Sempat Tawari Ganjar di Partai Golkar, Nurdin Halid Tegaskan Tetap Usung Airlangga Jadi Capres 2024
Nurdin Halid tegaskan tetap mengusung Airlangga Hartarto jadi Capres 2024 meski sempat menawari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Garudea Prabawati
Ganjar diminta perlu memikirkan secara matang soal opsi keluar dari PDIP kemudian gabung dengan Golkar.

Pasalnya, menurut Hendri, sudah ada cerita lampau beberapa kader PDIP yang keluar, kemudian karir politiknya malah menurun.
"Mas Ganjar harus pikir baik-baik, mungkin harus dihitung benar-benar untung ruginya."
"Jangan kalau sampai keluar dari PDI Perjuangan ruginya ada di mas Ganjar, karena sudah banyak kader potensial yang keluar dari PDIP malah karir politiknya kurang moncer," ucap Hendri, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Ganjar: Daripada Demo, Lebih Maksimal Usulan Disampaikan dengan Dialog
Hendri menilai PDIP juga tak akan khawatir jikalau Ganjar benar-benar hengkang dari partai tersebut.
Hal tersebut melihat banyak kader bisa jadi capres usungan partai banteng merah itu selain Ganjar.
"Saya yakin kader-kader di dalamnya banyak. Misalnya nih misalnya, mas Ganjar memilih hengkang, mereka sih tidak terlalu khawatir."
"Apalagi sangat leluasa PDIP di Pilpres 2024 untuk mencalonkan sendiri, siapapun bisa ditunjuk," tutur Hendri.
Baca juga: Membandingkan Temuan Terbaru 2 Lembaga Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat
Bahkan, kata Hendri, bisa saja malah PDIP mengusung ketua umunya sendiri sebagai capres, yakni Megawati Soekarnoputri.
Apalagi, seluruh kader PDIP menyebut urusan pilihan capres berada di tangan putri proklamator itu.
"Jauh-jauh hari, saya katakan, satu-satunya tokoh di Indonesia saat ini yang hampir pasti bisa nyalon di 2024 itu cuma bu Mega."
"Karena PDIP bisa mencalonkan sendiri dan PDIP mempersilahkan bu Mega memilih siapa capres dan cawapresnya. Jadi, kalau bu Mega bilang saya capresnya, boleh dan bisa," jelas dia.
Ganjar Enggan Jawab Ajakan Golkar
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara soal kabar ajakan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama Partai Golkar.
Menggunakan dialek bahasa Jawa, Ganjar enggan menjawab soal ajakan tersebut.