Kamis, 28 Agustus 2025

Kata Ahli soal Mekanisme Hukuman Kebiri bagi Pelaku Kekerasan Seksual pada Anak

Penjelasan pakar hukum soal mekanisme hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak

Penulis: Shella Latifa A
Picture Alliance/ ZB
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak. Ini mekanisme hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebulan terakhir, marak kasus kekerasan seksual hingga pelecehan seksual muncul di permukaan.

Salah satu kasus yang banyak disorot, yakni kasus guru pesantren di Kota Bandung bernama Herry Wirawan alias HW yang merudapaksa 12 santrinya sendiri.

Adapun korban aksi bejat HW itu masih di bawah umur, sekitar 12-14 tahun.

Berbagai kalangan pun mengecam aksi bejat oknum tersebut.

Baca juga: Menteri PPPA Dorong Hukuman Kebiri Terhadap Herry Wirawan yang Rudapaksa Belasan Santriwati

Bahkan, banyak yang mendukung HW mendapat hukuman kebiri.

Lantas, seperti apa mekanisme hukuman kebiri di Indonesia?

Diketahui, pemberian hukuman kebiri pada pelaku kekerasan seksual pada anak diatur dalam PP nomor 70 tahun 2020.

Advokat Taufiq Nugroho menjelaskan hukuman kebiri bisa dijatuhkan pada pelaku apabila memenuhi kriteria.

Ilustrasi kekerasan terhadap anak
Ilustrasi kekerasan terhadap anak (chantalmcculligh.com)

Baca juga: Orang Tua Santriwati Ungkap Aktivitas Anaknya di Tempat Herry Wirawan: Tidak Belajar tapi Urus Bayi

Pertama, korban kekerasan seksual haruslah anak di bawah umur 18 tahun.

Kemudian, pelaku ternyata sebelumnya pernah menjalani hukuman atas perkara kekerasan seksual juga.

Kebiri juga bisa dijerat pada pelaku yang melakukan kekerasan seksual lebih dari 1 anak.

"Korbannya anak dan syarat juga pernah dihukum dalam perkara yang sama, pernah melakukan kekerasan seksual atau korbannya melebih dari satu, " jelas Taufiq dalam program Kacamata Hukum Tribunnews.com, Senin (15/12/2021).

Baca juga: Muncul Desakan Hukuman Kebiri untuk Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santri, Ini Kata Kejaksaan

"Meskipun dia baru pertama kali melakukan ini (kejahatan seksual), tapi korbannya lebih dari satu. Bisa dikenakan dengan hukuman kebiri ini," tambah dia.

Advokat Taufiq Nugroho dalam tayangan YouTube Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (18/10/2021).
Advokat Taufiq Nugroho dalam tayangan YouTube Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (18/10/2021). (Tangkapan Layar Youtube Tribunnews)

Taufiq menjelaskan hukuman kebiri di Indonesia bukan lah seperti memotong alat vital pelaku.

Namun, kebiri dilakukan dengan cara menyuntikkan zat kimia yang membuat pelaku kehilangan rasa nafsu dan hasrat seksualnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan