Kamis, 4 September 2025

Natal dan Tahun Baru

Jelang Natal dan Tahun Baru, 37 Ribu WNI Telah Pergi ke Luar Negeri

Data itu merupakan perlintasan keluar-masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta periode 1-16 Desember 2021.

Tribunnews/JEPRIMA
Calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan pesawat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (7/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mencatat sebanyak 37.214 Warga Negara Indonesia (WNI) sudah terbang ke keluar negeri menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Data itu merupakan perlintasan keluar-masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta periode 1-16 Desember 2021.

Sementara WNI yang tiba di Indonesia dari luar negeri tercatat sejumlah 40.557 orang.

"Untuk WNI, tercatat kedatangan sebanyak 40.557 dan keberangkatan sebanyak 37.214, sehingga total perlintasan WNI yaitu 77.771," kata Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Ahmad Nursaleh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12).

Adapun Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada periode yang sama sebanyak 13.931 orang.

Baca juga: Polisi Koordinasi dengan Badan Intelijen Monitor Peredaran Narkoba Jelang Libur Nataru 

Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno Hatta juga mencatat WNA yang keluar dari Indonesia sebanyak 14.421 orang. Sehingga total perlintasan WNA yaitu 28.352 orang.

"Dari angka tersebut, didapatkan jumlah perlintasan masuk-keluar WNI dan WNA sejak awal Desember hingga hari ini adalah 106.123," tutur Ahmad.

Kepergian dan kedatangan ribuan WNI dan WNA tersebut terjadi di tengah ancaman varian baru Covid-19 Omicron.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin mengumumkan pasien pertama positif Covid-19 varian Omicron.

Kasus tersebut dideteksi pada seorang petugas pembersih di Wisma Atlet setelah sebelumnya positif Covid-19 melalui tes PCR.

Hasil spesimen petugas berinisial N tersebut kemudian dibawa di Balitbangkes pada 10 Desember untuk diperiksa menggunakan metode whole genome sequencing (WGS) dan diketahui positif Covid-19 varian Omicron pada Rabu (15/12).

Pasien N kini masih menjalani isolasi mandiri di RSDC Wisma Atlet kendati telah negatif Covid-19 dari hasil tes kedua kali.

Baca juga: Jubir Kominfo Imbau Masyarakat Perhatikan Aturan Pengetatan Perjalanan dan Patuhi Prokes Saat Nataru

Namun selain pasien N, Kementerian Kesehatan juga mendeteksi lima orang probable Omicron, dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan saat ini sedang diisolasi di Wisma Atlet.

Sedangkan 3 kasus lainnya WNA China di Manado, Sulawesi Utara, yang juga sedang menjalani isolasi.

Seiring ditemuankannya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat supaya tak bepergian keluar negeri jelang periode libur Natal dan Tahun Baru.

"Diharapkan teman-teman bisa menghabiskan waktu liburan ini di dalam negeri. Tolong liburan ini spare waktunya di dalam negeri saja tidak perlu keluar negeri, karena Indonesia lebih aman dibandingkan negara lain," kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (16/12).

Baca juga: Simak Syarat Naik Kereta Api Selama Nataru, Vaksin Dosis Lengkap Wajib bagi Penumpang KA Antarkota

Dia juga meminta masyarakat agat turut menjaga situasi pandemi Covid-19 lebih aman di Indonesia dengan tidak bepergian keluar negeri.

Berdiam diri di rumah atau berjalan-jalan di dalam negeri sama artinya dengan menjaga tetangga, serta keluarga dari potensi penularan Covid-19 varian Omicron.

"Kita jaga tetangga, keluarga, seluruh rakyat Indonesia dengan mengurangi perjalanan keluar negeri kalau tidak perlu. Kita jalan-jalan saja di dalam negeri karena jauh lebih aman," tuturnya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Indonesia harus berhati-hati mengantisipasi meluasnya varian Covid-19 Omicron yang telah ditemukan di Tanah Air.

“Ketika ini baru satu (kasus), semua Pemda harus melakukan penyiapan untuk pencegahannya. Jangan sampai masuk ke daerah-daerah,” ujar Ma’ruf Kamis (16/12).

Ma’ruf mewanti-wanti agar peningkatan kasus Covid-19 yang menyebabkan munculnya gelombang kedua pandemi seperti saat merebaknya varian Delta tak kembali terulang.

Dia menyebut pemerintah terus menggalakkan capaian vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan komunal.

Menurut Ma’ruf, sejak varian Omicron ditemukan pertama kali di berbagai negara, pemerintah telah memberikan peringatan.

“Jangan sampai seperti daerah, negara-negara lain, Eropa, bahkan India dan Singapura,” kata dia.

Pemerintah, Ma’ruf melanjutkan, telah menutup pintu-pintu masuk internasional guna mencegah masuknya varian Omicron sedari awal.

Langkah ini berkaca dari masuknya varian Delta ke Indonesia pada Juli lalu.

“Delta itu kurang kita antisipasi sehingga kemudian kita kebobolan,” ujar Ma’ruf.(tribun network/ham/fik/rin/den/dod)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan