Sabtu, 11 Oktober 2025

Muktamar NU

Pidato Said Aqil pada Muktamar ke-34 NU, Nasionalisme dan Agama Harus saling Menguatkan

Presiden dan Wapres hadiri pembukaan Muktamar NU ke34 di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Seputih Jaya, Lampung Tengah, Rabu(22/12/2021).

istimewa
Presiden dan Wapres menghadiri pembukaan Muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Seputih Jaya, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021) 

"Sedangkan masalah-masalah baru datang bertubi-tubi, masalah yang berkisar pada Perubahan Iklim, kesenjangan ekonomi, bio-teknologi, polarisasi percakapan dan identitas, radikalisme-terorisme, dan krisis energi."

"Sementara itu, laju teknologi bergerak secara eksponensial menawarkan kemudahan-kemudahan praktis dengan risiko-risiko yang tak sepenuhnya bisa diperkirakan."

"Daftar panjang tersebut bisa diringkas sebagai keresahan-keresahan milenial."

"Keresahan yang penanganannya jelas meniscayakan kolaborasi bersama warga dunia, bukan
hanya warga negara."

"Di situ lah, kita mengapresiasi inisiatif pemerintah Indonesia yang mencanangkan Visi Indonesia 2045," terang Said Aqil.

Baca juga: PCNU Lampung Utara Dukung Said Aqil Siradj Kembali Maju Sebagai Calon Ketua Umum PBNU

Pada masa depan nanti, kata Said Aqil, Indonesia betul-betul berkontribusi pada peradaban dunia.

Dengan keragaman dan kemajemukan bangsa Indonesia, ormas-ormas keagamaan berperan sebagai semen perekat sosial.

Kemajemukan ini disatukan di bawah tenda besar Pancasila dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Melalui kekayaan budaya Nusantara, Indonesia membuka diri pada interaksi dan kolaborasi dengan kebudayaan global asing.

Namun juga tetap berpegang teguh pada kebudayaan lokal menjadi identitas, nafas, dan aktualisasi nilai-nilai bangsa.

Sementara melalui kekayaan materialnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa.

"Daratannya dipenuhi hutan-hutan penopang paru-paru dunia, di bawahnya terkandung kekayaan mineral yang banyak."

"Lautannya mengandung potensi ekonomi biru tiada tara, di bawahnya tersimpan bukan hanya ikan, tetapi cadangan migas dan mineral yang berlimpah," kata Said Aqil.

Baca juga: Salawat Muktamirin Berkumandang Bukan Hanya Doa Untuk Suksesnya Muktamar NU, Namun Juga Untuk Ini

Dan selanjutnya adalah kekayaan sumber daya politik yang demokrasi.

Untuk diketahui, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga dan negeri Muslim terbesar di dunia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved