Rabu, 13 Agustus 2025

Muktamar NU

Profil Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2026

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Jakarta, Sabtu (4/12/2021). KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru. 

TRIBUNNEWS.COM - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 lewat Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/2021).

Mengutip tayangan live streaming Muktamar ke-34 NU di Tribunnews, ia mengalahkan Ketum PBNU petahana, KH Said Aqil Siradj.

Selisih perolehan Gus Yahya dan Said mencapai 127 suara.

Gus Yahya mendapat 337 suara, sementara Said 210 suara.

Total, ada 548 suara yang masuk, dengan rincian 210 untuk Said Aqil, 337 untuk Gus Yahya, dan satu menyatakan batal.

Baca juga: Gus Yahya Terpilih Jadi Ketua PBNU, Heikal Safar Berharap Ekonomi Umat Terangkat

Baca juga: Kiai Maman: Gus Yahya Punya Tiga Pekerjaan Rumah yang Harus Diselesaikan

Sebelumnya, Gus Yahya sendiri telah meraih suara terbanyak pada putaran pertama, yaitu 327 suara, dikutip dari TribunLampung.

Sementara Ketum PBNU Petahana, Said Aqil Siradj, mendapat 203 suara.

Profil Gus Yahya atau Yahya Cholil Staquf

Khatib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terlihat hadir di Muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Lampung, Rabu (22/12/2021).
Khatib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terlihat hadir di Muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Lampung, Rabu (22/12/2021). (Panitia Muktamar NU)

KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966.

Sebelum menjadi Ketua Umum PBNU, ia adalah Katib Aam NU.

Mengutip Tribunnews Wiki, Gus Yahya adalah putra tokoh NU di Rembang dan satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Muhammad Cholil Bisri.

Tak hanya itu, ia juga keponakan dari KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, tokoh besar NU dan budayawan.

Ia merupakan anak pertama dari delapan bersaudara.

Adiknya, Yaqut Cholil Qoumas, saat ini menjabat sebagai Menteri Agama.

Baca juga: Gus Choi Sarankan Miftahul Akhyar Mundur dari MUI

Baca juga: Kemandirian Pesantren hingga Moderasi Beragama, Gus Yaqut Beberkan Capaian Jadi Menag Selama Setahun

Dilansir Kompas.com, Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias GusDur.

Ia juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.

Mengutip setkab.go.id, ia dilantik sebagai anggota Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 31 Mei 2018.

Gus Yahya mengaku ia dihubungi untuk menjalani pelantikan sebagai anggota Wantimpres saat masih berada di Amerika Serikat (AS).

Kala itu, ia tak tahu alasan mengapa dirinya dipilih menjadi anggota Wantimpres.

"Saya, waktu saya masih di Amerika saya dihubungi untuk pelantikan tanggal 25 (Mei), tapi waktu itu saya belum pulang."

"Saya baru pulang tanggal 28 (Mei), sehingga baru diatur hari ini," kata Gus Yahya usai pelantikan.

Baca juga: Effendi Choirie Optimistis Gus Yahya Mampu Jalankan Amanah Muktamar Jadikan NU Pelopor Civil Society

Baca juga: Gus Yahya Pimpin NU, Inilah Tiga Pekerjaan Rumah yang Harus Diselesaikan

Pada 2018 silam, Gus Yahya pernah menjadi sorotan lantaran hadir memenuhi undangan dari American Jewish Committee (AJC) Global Forum.

Saat itu, ia terbang ke Israel untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Bagi sebagian kalangan, sikap Gus Yahya tersebut bertentangan dengan komitmen terhadap kemerdekaan Palestina.

Namun, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini, menilai langkah Gus Yahya selaras dengan apa yang dilakukan Gus Dur untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina lewat diplomasi segala cara.

Diketahui, Gus Dur pernah diundang AJC Global Forum pada 2002 di Washington DC, AS.

Memang Menawarkan Diri

Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Sabtu (4/12/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Sabtu (4/12/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Beberapa waktu lalu, Gus Yahya pernah mengungkapkan ia memang menawarkan dirinya untuk menjadi calon Ketua Umum PBNU.

Keinginan itu datang lantaran ia melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU sesegera mungkin.

Seperti transformasi konstruksi organisasi agar NU bisa lebih optimal mengaktualisasikan potensi-potensinya.

"Saya memang menawarkan diri untuk dipilih sebagai Ketum dalam Muktamar nanti karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU segera."

"Yaitu yang tema besarnya adalah transformasi konstruksi organisasi NU supaya NU ini bisa lebih optimal di dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya," ujar Gus Yahya, ketika wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork, Domu Ambarita, Sabtu (4/12/2021).

Gus Yahya tak main-main dengan keinginannya.

Ia bahkan berkeliling ke pelosok Indonesia ke sejumlah cabang-cabang NU.

Dari 540-an cabang, ia telah berkunjung ke 400-an cabang sejak September 2021 lalu.

Baca juga: Gus Yahya Diminta Jadikan NU Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Umat

Baca juga: Terpilih Jadi Ketum PBNU, Qodari Yakin Gus Yahya Bakal Bawa Perubahan NU ke Depan 

Gus Yahya pun merasa yakin dirinya bisa terpilih menjadi Ketum PBNU.

"Yakin ya yakin, Insya Allah. Tapi, pertama ya soal begini ini kan kehendak Allah, itu yang pertama."

"Tapi, lebih lebih dari semua itu buat saya ini terpilih atau tidak terpilih sudah ada prestasi," katanya.

"Karena saya sekarang, saya berani katakan saya berhasil mentransformasikan cara pandang cabang-cabang dan wilayah ini tentang jabatan ketum," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha, TribunLampung/Bayu Saputra, Tribunnews Wiki/Haris, Kompas.com/Vitoria Mantalean)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan