Selasa, 18 November 2025

UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Ili Lewotolok Alami 11 Kali Gempa Erupsi

UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Ili Lewotolok alami 11 kali gempa erupsi.

Editor: Nuryanti
magma.esdm.go.id
Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Jumat (7/1/2022). Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Jumat (7/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Jumat (7/1/2022).

Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.

Empat gunung tersebut adalah Gunung Semeru, Gunung Sinabung, Gunung Merapi, dan Gunung Ili Lewotolok.

Pantauan pagi ini, gunung Ili Lewotolok alami 11 kali gempa erupsi dengan amplitudo 16.7-39.4 mm.

Gunung Semeru alami satu kali gempa erupsi dengan amplitudo 14 mm.

Urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yaitu:

- Level I (Normal)

- Level II (Waspada)

- Level III (Siaga)

- Level IV (Awas)

Update status gunung api di Indonesia, Jumat (7/1/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:

Baca juga: Bocah di Playen Gunungkidul Mengaku Nyaris Jadi Korban Penculikan

1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Semeru, Jumat (7/1/2022)
Penampakan Gunung Semeru, Jumat (7/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.

Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.

Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung api terlihat jelas.

Sedangkan asap kawah tidak teramati.

Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan.

Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 22-23°C.

Pengamatan kegempaan pagi, tercatat satu kali Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14 mm, dan lama gempa 100 detik.

Gempa Guguran terjadi tiga kali, dengan amplitudo 8-9 mm dan lama gempa 35-40 detik.

Gempa Hembusan tercatat sembilan kali, dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 20-45 detik.

Sedangkan, gempa Harmonik terjadi tiga kali, dengan amplitudo 2-4 mm, dan lama gempa 80.5-191.5 detik.

Kemudian tercatat satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 15 mm, S-P 2.5 detik dan lama gempa 25 detik.

Catatan kegempaan lainnya adalah empat kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 29-34 mm, S-P 15.5-16.5 detik dan lama gempa 40-224 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Agak Tak Jadi Limbah, Warga Diajak Lebih Peduli Lingkungan Lewat Pengumpulan Galon Bekas

2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Sinabung, Jumat (7/1/2022)
Penampakan Gunung Sinabung, Jumat (7/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.

Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. 

Menurut laporan pengamatan, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak.

Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah selatan dan barat.

Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 15-17°C.

Menurut pengamatan dini hari hingga pagi ini, tercatat dua kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 10-33 mm, S-P 2.7-3.2 detik dan lama gempa 20-38 detik.

Selain itu, tercatat satu gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 42 detik dan lama gempa 65 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).

Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor Lepas Keberangkatan Tim Peduli Semeru

3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Merapi, Jumat (7/1/2022)
Penampakan Gunung Merapi, Jumat (7/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.

Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.

Sedangkan asap kawah tidak teramati.

Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.

Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 13.5-21°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 570-717 mmHg.

Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 68-92%.

Untuk catatan kegempaan, terjadi 39 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-32 mm dan lama gempa 39.5-142.2 detik.

Tercatat satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 20.1 detik.

Gempa Tektonik Jauh terjadi satu kali,  dengan amplitudo 8 mm, S-P 43.6 detik dan lama gempa 108.8 detik.

Selain itu, tercatat tiga gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0.5-0.7 detik dan lama gempa 6.9-7.8 detik.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.

Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Imbauan kepada Masyarakat

Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Jumat (7/1/2022)
Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Jumat (7/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.

Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 300 meter dari puncak.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah timur.

Adapun suhu udara tercatat sekitar 25.4-26°C.

Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 11 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 16.7-39.4 mm, dan lama gempa 36.5-59.5 detik.

Terjadi 29 kali Gempa Hembusan dengan amplitudo 6.1-23.6 mm, dan lama gempa 25.3-68.5 detik.

Selain itu, tercatat satu kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 22.7 mm, dan lama gempa 83.7 detik.

Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 5-5.6 mm, S-P 18.3 detik dan lama gempa 74.4-83.7 detik.

Laporan lebih lanjut, tercatat adanya dua kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok

Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gunung Api

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved