Senin, 18 Agustus 2025

Sapaan Megawati ke Ahok Tak Ada Hubungannya dengan Pilgub DKI

sapaan hangat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam acara HUT Ke-49 Partai, tidak bisa disimpulkan sebaga

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribun Netword
Basuki BTP Ahok, menghadiri Kongres PDI Perjuangan di Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, sapaan hangat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam acara HUT Ke-49 Partai, tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik. 

Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan Megawati menyapa berbagai pihak dalam rangka menjaga kehangatan persahabatan. 

Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers daring di sela-sela acara HUT PDIP ke-49, Senin (10/1/2022). 

"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan, dan memang sekali klik itu terus berlangsung. Dengan Pak Prabowo Subianto, ibu membangun persahabatan, dengan Pak Ahok, ibu membangun persahabatan. Dengan tokoh-tokoh nasional, dengan Buya Syafii Maarif tadi sudah disebut, dengan Kiai Said Aqil Siradj," kata Hasto. 

Hasto juga menyebut kedekatan itu terlihat di antara Ketua Umum Megawati dengan Pendiri MURI Jaya Suprana dalam acara HUT itu. 

Di sisi lain, Hasto menyampaikan presiden ke-5 RI itu memiliki ketertarikan kepada orang-orang yang peduli lingkungan dan makanan. 

Baca juga: Dari Istana Negara, Jokowi Hadiri Peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan: Ucapkan Terimakasih

"Pak Ahok ini punya mi khusus dari Bangka sana. Karena itu, seringkali dialog-dialog politik kebangsaaan itu dilakukan sambil menikmati kuliner surganya nusantara yang begitu luar biasa," ujarnya. 

Hasto juga melihat posisi Ahok pada Pilgub 2017 merupakan korban politik.

Padahal, kata dia, Ahok selama memimpin Jakarta sangat luar biasa, bahkan banyak membangun masjid. 

Ahok, lanjut Hasto, juga memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital. 

"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu. Karena itu hal ini sifatnya nature, karena Bu Mega dekat dengan sosok memang menjalankan tugasnya," ucapnya. 

Oleh karena itu, Hasto menegaskan sapaan akrab Ketua Umum Megawati dengan kalimat sahabat kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik. 

"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Pidato Ibu Ketum disampaikan langsung oleh beliau sebagai hasil kontemplasi, tujuannya agar PDIP dapat dukungan dengan masyarakat Indonesia agar masalah ini dapat diatasi bersama-sama. Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega," ucap Hasto. 

Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak yang hadir dalam HUT Ke-49 partainya secara fisik maupun daring. 

Megawati menyapa Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Megawati juga menyapa Ahok dengan panggilan sahabat saya. 

Saat membuka pidato politik, Mega memeriksa para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring. 

"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," kata Megawati.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan