Kelompok Bersenjata di Papua
KKB Numbuk Telenggen Diburu Sejak 2021, Kasusnya Pembunuhan Brimob, Guru, Tukang Ojek & Pembakaran
Setelah melepas tembakan tersebut, rupanya KKB kembali melakukan penyerangan dan melukai dua anggota TNI lainnya.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Tiga prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri dari Satgas Pantas Mobile Yonif R 408/SBH gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (27/1/2022).
Pagi kemarin, KKB pimpinan Numbuk Telenggen melakukan dua kali penyerangan di Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Dalam penyerangan pertama, dua anggota TNI AD yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza terkena tembakan dan gugur.
Pangdam Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triono mengatakan, jenazah Serda Rizal dan Pratu Baraza direncanakan akan dievakuasi ke Timika.
"Rencana dievakuasi hari ini jam 10.00 WIT, akan dibawa ke Timika," kata Pangdam saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (27/1/2022) pagi.
Kontak tembak itu terjadi pada Kamis (27/1/2022) pukul 05.38 WIT di kawasan Bukit Bendera.
Kedua korban kini telah dievakuasi ke puskesmas setempat.
Setelah melepas tembakan tersebut, rupanya KKB kembali melakukan penyerangan dan melukai dua anggota TNI lainnya.
Baca juga: 3 Prajurit TNI Gugur di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua, KSAD: Saya Merasa Kehilangan
Dua anggota TNI tersebut yaitu Pratu Rahman dan Pratu Saeful.
Dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Pratu Rahman dan Pratu Saeful dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.
Sayangnya, Pratu Rahman dinyatakan gugur setelah tim dokter berupaya melakukan tindakan penyelamatan.
Sedangkan Pratu Saeful hingga kini kondisinya masih kritis.
"Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, mengakibatkan dua personel terluka. Pratu Rahman tak tertolong sedangkan Pratu Saeful kondisinya kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga.
3 Jenazah Diterbangkan ke Bandung, Jambi, dan Maluku Tengah
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan tiga prajurit Satgas Kodim YR 408/Sbh yang gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Desa Tigilobak, Distrik Gome Kab Puncak Papua akan diterbangkan ke Bandung, Jambi, dan Maluku Tengah mulai hari ini.
Tiga prajurit yang gugur tersebut, yakni Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa.
Tatang mengatakan kontak tembak sekitar pukul 04.30 WIT itu terjadi setelah KSTP melakukan penyerangan terhadap Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh.
"Direncanakan, untuk jenazah Serda M Rizal Maulana Arifin, hari ini (Kamis, 27/1/2022) akan diterbangkan ke keluarganya di Bandung. Sedangkan besok (Jumat, 28/1/2022) jenazah Pratu Tupel Alomoan Baraza diterbangkan ke Jambi dan jenazah Pratu Rahman Tomilawa ke Maluku Tengah," kata Tatang dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD, Kamis (27/1/2022).
Selain mengakibatkan tiga prajurit gugur, kontak tembak tersebut mengakibatkan satu prajurit mengalami luka tembak dengan kondisi kritis.
Tatang mengatakan untuk korban kontak tembak bernama Pratu Sayiful saat ini berada di Puskesmas Ilaga bersama dengan Tim Evakuasi.
"Saat ini, satuan kewilayahan (Kodam XVII/Cenderawasih) masih melakukan pengurusan jenazah dan memberikan perawatan terhadap korban luka tembak," kata Tatang.
Atas insiden tersebut pimpinan dan seluruh prajurit serta keluarga besar TNI AD menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya tiga prajurit dari Satgas Kodim YR 408/Sbh saat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Desa Tigilobak, Distrik Gome Kab Puncak Papua pada Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Anaknya Gugur Ditembak KKB Papua, Aca: Kami Sangat Kehilangan, Tapi Kami Bangga
KSAD Merasa Kehilangan
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman merespons gugurnya tiga prajurit Satgas Kodim YR 408/Sbh akibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua pada Kamis (27/1/2022).
Tiga prajurit tersebut yakni Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa.
Dudung mengatakan secara pribadi merasa kehilangan atas gugurnya tiga prajurit TNI AD dalam insiden tersebut.
"Saya merasa kehilangan. Itu anak buah saya kan. Ya saya biasanya seperti kalau setiap ada anggota yang gugur, saya akan datang," kata Dudung usai Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Kamis (27/1/2022).
Namun demikian, kata dia, ia tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang menewaskan tiga anggotanya tersebut.
Kewenangan operasional prajurit TNI AD di Papua, kata dia, ada pada Panglima TNI.
Sementara itu, kewenangannya ada pada penyiapan personel.
"Kalau TNI AD kan hanya menyiapkan personel, operasional di sana kan kewenangan Panglima TNI, bukan saya. Saya tidak bisa adakan pengejaran, adakan ini, saya tidak bisa," kata Dudung.
Dudung rencananya juga akan memimpin langsung upacara pemakaman satu dari tiga prajurit yang gugur tersebut di Bandung yakni Serda M Rizal.
OPM Klaim Penyerangan
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh Numbuk Telenggen sebagai komandan lapangan.
"Komandan lapangan Numbuk Telenggen dengan pasukannya pada pukul 09.37 pagi waktu Papua, serang Pos Koramil Distrik Gome tanah merah Kabupaten Puncak, dan dalam serangan ini dua orang anggota TNI tertembak," ujarnya, Kamis (27/1/2022) pagi.
Serangan tersebut, kata Sebby, di bawah komando Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Gen Goliath Tabuni, Komandan Operasi Umum Lekagak Telenggen, Panglima Kodap Ilaga Penny Murib, Panglima Kodap Sinak Militer Murib, dan Komandan Lapangan Numbuk Tekenggen.
Buronan TNI-Polri
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Numbuk Telenggen tercatat sebagai buronan pasukan TNI-Polri.
Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.
Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.
Numbuk Telenggen diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak.
Peristiwa itu terjadi pada 14 April 2021.
Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek homai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri.
Baca juga: UPDATE Kontak Tembak di Distrik Gome Puncak Papua, 3 Prajurit TNI Gugur, Seorang Lainnya Kritis
Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).
Termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya. (Tribun-Papua.com)
Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kronologi 3 Prajurit TNI Gugur saat KKB 2 Kali Menyerang Pos di Gome, Ditembak saat Evakuasi Korban