Rabu, 27 Agustus 2025

BOR Covid-19 Masih Tergolong Rendah, Menkes Sebut Isinya Didominasi OTG atau Bergejala Ringan

Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit karena Covid-19 masih tergolong rendah.

BPMI Setpres
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - BOR Covid-19 Masih Tergolong Rendah, Menkes Sebut Isinya Didominasi OTG atau Bergejala Ringan 

TRIBUNNEWS.COM - Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit karena Covid-19 masih tergolong rendah.

Dengan kata lain, BOR rumah sakit masyarakat Indonesia karena kasus Covid-19 masih terkendali.

Hal tersebut diungkap oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Evaluasi PPKM yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2/2022).

"Terkait keterisian rumah sakit saat ini adalah sebanyak 18.966.000 pasien."

"(Sementara) kapasitas total rumah sakit kita sebanyak 400 ribu (tempat tidur), yang disiapkan untuk Covid-19 adalah sebanyak 120 ribu."

"Jadi 120 ribu terisi per kemarin 18.966.000 pasien," jelas Menkes Budi.

Baca juga: Covid Melonjak, Pawai Ogoh-Ogoh Terancam Ditunda

Baca juga: DKI Jakarta, Banten, Bali Miliki Kasus Covid-19 Melebihi Puncak Gelombang Delta

Untuk diketahui, dari 18.966.000 pasien yang masuk rumah sakit itu, 15.292.000 pasien positif dinyatakan Covid-19.

Sementara sisanya, hasil tes belum dinyatakan positif, atau masih probable.

"Dari 15.292.000 itu, 10 ribu diantaranya adalah pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) dan ringan."

"Jadi kedepannya kalau kita lebih efisien, dengan cara (bagi yang) OTG dan ringan itu, bisa isoman."

"(Dari hasil pencatatan ini menunjukkan) sebenernya (BOR) rumah sakit kita masih sangat rendah," terang Menkes Budi.

Untuk itu, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tidak panik mengahadapi lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Luhut: Dari 356 Pasien Meninggal, 69 Persen adalah Orang yang Belum Divaksin Covid-19 Lengkap

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk lebih waspada dan melakukan upaya pencegahan penularannya.

"Hal yang ingin saya sampaikan adalah tidak usah panik kalau jumlah kasusnya naik tinggi."

"Karena memang yang paling penting adalah yang masuk ke rumah sakit dan yang wafat (jumlahnya) jauh lebih rendah dan masih bisa terkendali.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan