Minggu, 17 Agustus 2025

Ibadah Haji Masuk Metaverse, MUI: Bisa Mudahkan Calon Jemaah

Para calon jemaah haji dapat mengetahui lokasi Ka'bah, lalu simulasi tawaf. Hingga mengetahui lokasi-lokasi kemudian di Mekkah dan Madinah.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AFP
Para jemaah tengah melaksanakan ritual ibadah haji pada tahun 2020. Tahun ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan kembali akan menggelar ibadah haji namun akan dilaksanakan dengan "situasi khusus" 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam menilai simulasi ibadah haji pada platform Metaverse dapat mempermudah para calon jemaah haji.

Menurutnya, platform ini dapat dimanfaatkan secara positif untuk jemaah haji mengeksplorasi tempat-tempat yang ada di Tanah Suci secara virtual.

"Platform itu harus dimaknai secara positif untuk memudahkan bagi calon jemaah haji dan calon jemaah umrah untuk mengeksplor lokasi-lokasi di mana nanti akan dilaksanakan aktivitas ibadah dengan mengetahui secara presisi," ujar Asrorun di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: MUI: Ibadah Haji Metaverse Tidak Sah

Para calon jemaah haji dapat mengetahui lokasi Ka'bah lalu melakukan simulasi tawaf.

Hingga klemudian diharapkan mengetahui lokasi-lokasi di Mekkah dan Madinah.

Termasuk mengetahui lokasi Hajar Aswad serta lokasi melakukan rukun Yamani.

"Maka dengan teknologi itu bisa lebih mudah dikenali. Sehingga tergambar calon jemaah haji dan juga calon jemaah umrah," tutur Asrorun.

Asrorun mengatakan upaya digitalisasi dalam Metaverse merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang bersifat muamalah.

Meski begitu, Asrorun menegaskan bahwa ibadah haji melalui Metaverse hukumnya tidak sah.

"Tetapi bukan berarti kita cukup dan boleh hanya melalui media virtual itu saja. Kalau haji lewat metaverse ya enggak sah," kata Asrorun.

Seperti diketahui, ibadah haji di Metaverse menulai polemik di masyarakat.

Kehebohan ini bermula dari adanya “Virtual Black Stone Initiative” di Metaverse.

Ide ini ditujukan untuk memperkenalkan Ka'bah pada dunia.

Pada Desember tahun lalu, Arab Saudi telah menghadirkan hajar aswad, sebuah batu hitam yang terletak di tenggara Kakbah, di dalam metaverse.

Secara sederhana, metaverse adalah sebuah ruang virtual yang memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang memungkinkan semua orang untuk berkumpul dan berinteraksi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan