Pemindahan Ibu Kota Negara
SOSOK 6 Gubernur yang Tak Hadir dalam Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN, Ini Alasan Mereka
Inilah sosok enam gubernur yang absen dalam prosesi penyatuan tanah dan air di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Apa alasan mereka?
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Wayan Koster adalah Gubernur Bali periode 2018-2023 menggantikan I Made Mangku Pastika yang telah menjabat selama dua periode.
Sebelum menjadi gubernur, Wayan Koster dikenal sebagai politikus PDIP dan sudah tiga kali berturut-turut menjadi anggota DPR RI mewakili Bali, yaitu pada 2004, 2009, dan 2014.
Wayan Koster kemudian mencoba peruntungannya dengan bertarung sebagai kontestan dalam Pilgub Bali 2018.
Berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, mereka berhasil menduduki kursi gubernur dan wakil gubernur.
Selain dikenal sebagai politikus, ternyata Wayan Koster juga pernah berkecimpung di dunia pendidikan.
Ia bahkan pernah menjadi peneliti hingga dosen di berbagai universitas negeri dan swasta sebelum terjun ke dunia politik.
4. Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan

Daftar gubernur yang tidak hadir di IKN adalah Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan.
Erzaldi Rosman batal hadir karena harus menjalani isolasi mandiri (isoman).
Sehingga Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah yang menyerahkan tanah kepada Jokowi.
Erzaldi Rosman Djohan menjabat sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang menjabat sejak 12 Mei 2017.
Sebelumnya, pria kelahiran Pangkalpinang, 31 Oktober 1969 itu pernah menjabat sebagai Bupati Bangka Tengah dua periode yakni 2010–2017.
Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2004-2005 dan Wakil Bupati Bangka Tengah (2005-2010).
Di Pilkada Bangka Belitung 2017, kader Partai Gerindra itu berpasangan dengan Abdul Fatah.
Sebelum menjadi kader Gerindra, Erzaldi Rosman Djohan pernah bergabung dengan Partai Golkar.