Selasa, 2 September 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Ungkap Alasan Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN Nusantara, Anies Baswedan Disebut Ingin Tampil Beda

Sejumlah pihak angkat bicara soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih tanah Kampung Akuarium ke IKN Nusantara.

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar akun Youtube Setpres
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyerahkan tanah yang dibawanya dari Kampung Akuarium kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol Kilometer IKN, Senin (14/3/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak angkat bicara soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih tanah Kampung Akuarium, Jakarta Utara untuk dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ada yang menyebut, Anies Baswedan ingin tampil berbeda.

Lewat akun Instagramnya, Anies Baswedan mengunggah sebuah video singkat yang memperlihatkan sejumlah warga, ibu-ibu tengah mencangkul tanah Kampung Akuarium.

"Pagi ini, rakyat kebanyakan yaitu ibu-ibu warga Kampung Aquarium, di pesisir Jakarta Utara mencangkul dan mengumpulkan tanah untuk dibawa oleh Gubernur DKI Jakarta ke IKN," tulis Anies dalam unggahannya itu, Senin (14/3/2022).

Anies menjelaskan, tanah di Kampung Akuarium dipilih sebagai simbol dan harapan agar pembangunan IKN tidak mengabaikan rakyat kecil.

Menurutnya, warga Kampung Akuarium ini adalah gambaran rakyat kecil yang tergusur, namun bisa kembali menata hidup mereka lagi.

Sebagaimana diketahui, Kampung Akuarium dulu pernah digusur Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pada 2016 lalu.

Baca juga: Bawa Tanah dan Air Kampung Akuarium ke IKN Nusantara, Anies Baswedan Ungkap Makna di Baliknya

Namun, kampung yang berada di pesisir utara itu dibangun dan ditatap kembali oleh Gubernur Anies Baswedan lewat proyek Kampung Susun Akuarium.

"Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Akuarium menjadi simbol atas kembalinya kita kepada cita-cita dasar pendirian republik ini, yaitu untuk melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Disebut ingin tampil beda

Dikutip dari KompasTV, pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno, menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ingin tampil beda.

Menurutnya Anies ingin menunjukkan kesan bahwa ia pemimpin yang berpihak pada rakyat kecil khususnya mereka yang termarjinalkan dan tergusur. 

"Jadi Anies ini ingin tampil beda, dia ingin mengesankan bahwa dia pemimpin yang berpihak pada masyarakat yang selama ini dikucilkan, selalu digusur oleh kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat, makanya kemudian membawa tanah dari Kampung Akuarium ke IKN," kata Adi saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/3/2022).

Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, mencangkul tanah untuk dibawa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke IKN Nusantara.
Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, mencangkul tanah untuk dibawa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke IKN Nusantara. (tangkap layar akun instagram Anies Baswedan)

Di sisi lain, kata dia, Anies juga menyindir mengenai penggusuran dan mengkritik pemerintah terkait pembangunan yang tidak merata di seluruh Indonesia.

"Itulah Anies, selalu bisa membuat diferensiasi politik dengan pemerintah, biasanya di mana ada pemerintah, Anies pasti ingin tampil beda," kata dia. 

Padahal, lanjut Adi, Anies bisa memilih untuk membawa tanah dari Lebak Bulus bekas pembangunan MRT atau tanah dari Bundaran HI yang dapat menjadi simbol kemajuan dan peradaban Jakarta. 

"Tapi justru membawa tanah dari Kampung Akuarium yang kita tahu bersama dulu pernah digusur di jamannya Ahok," kata dia.

Baca juga: Anies Sebut Hadirnya IKN Nusantara Jadi Peluang Mempercepat Pembangunan Jakarta Sebagai Kota Global

Menurut Adi, inilah yang ingin ditonjolkan Anies, khususnya pada momentum politik pertemuan pemimpin lokal dan nasional. 

Sebagai informasi, seluruh gubernur diwajibkan ditugaskan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing ke Kalimantan Timur.

Tanah dan air itu dari berbagai penjuru negeri itu nantinya akan disatukan dalam ritual Kendi Nusantara di titik nol IKN Nusantara.

Ritual ini juga akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.

Kampung Akuarium, digusur Ahok dibangun Anies

Pada 2016 lalu, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memutuskan menggusur Kampung Akuarium.

Alasannya, untuk membangun sheetpile sebagai pencegahan banjir rob di Jakarta Utara.

Belakangan saat proses pengerukan sheetpile ditemukan benteng peninggalan Belanda di Kampung Akuarium.

Alhasil, Ahok pun ingin melestarikan cagar budaya benteng Belanda tersebut.

Dan Ahok akhirnya ingin merelokasi warga dari daerah cagar budaya tersebut.

Namun, di era Anies Baswedan, semua berubah.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Akuarium Selasa (17/8/2021) kemarin.

Baca juga: Penantian Panjang Warga Kampung Akuarium: Sempat Digusur hingga Bisa Hidup Layak di Kampung Susun

Membangun kampung susun yang sebelumnya digusur untuk pembangunan tanggul laut itu merupakan salah satu janji kampanye Anies saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

Kampung Akuarium yang diresmikan Anies Baswedan merupakan pembangunan tahap pertama.

Dilansir dari akun instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, berikut adalah fasilitas yang diberikan dalam bangunan Kampung Akuarium Tahap 1:

- Terdiri dari 2 blok dan 5 lantai

- Terdapat 107 hunian dengan tipe 36 (1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga)

- Fasilitas pendukung tersedia seperti tiga lokasi usaha dan satu galeri yang menampilkan dokumentasi peninggalan cagar budaya di kawasan Kampung Akuarium.

Sedangkan konsep yang diusung dalam pembangunan Kampung Akuarium tersebut didesain split level untuk ruang interaksi antarpenghuni.

Material yang digunakan juga disebut memperkuat identitas kampung itu sendiri dengan bentuk meruncing dan warna atap merah.

Baca juga: Warga Kampung Akuarium Akan Menempati Rusunnya Mulai Minggu Depan

Warna dinding juga dipilih berwarna putih dengan alasan menyesuaikan kawasan heritage setempat.

Kronologi Kampung Akuarium

Kampung Akuarium digusur pada 11 April 2016 saat Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok menggusur untuk membangun sheetpile di area rumah-rumah warga yanng sudah dibangun untuk tanggul pencegahan banjir rob di sisi utara Jakarta.

Saat proses pengerukan sheetpile, ditemukan benteng peninggalan zaman belanda yang tenggelam di dekat permukiman.

Ahok kemudian berencana merestorasi benteng tersebut.

"Di sana tuh ada pos penjaga untuk berdiri parjurit, begitu.

(Bentuk) yang asli kan masih ada tetapi ada yang di bawah (tenggelam), termasuk pintu bulatnya.

Nah kita mau balikin," kata Ahok 12 Mei 2016.

Penemuan cagar budaya tersebut membuat kebijakan Kampung Akuarium di  era Ahok dibatalkan.

Dan Ahok memilih untuk merelokasi warga.

Namun warga ngotot enggan keluar dari lokasi jagar budaya tersebut.

"Dilihat dong sejarahnya, kapan mereka menjarah. Itu tanah negara. Ketika kita buat pasar, dijarah juga, didudukin buat rumah," kata Ahok.

Namun perlawanan warga diamini oleh Gubernur Anies Baswedan yang membangun Kampung Akuarium di atas cagar budaya yang ditemukan.

Baca juga: Gubernur Anies: Kampung Susun Akuarium Jadi Angin Segar Warga yang Menanti Hunian Baru

Pengerjaan awal dimulai pada 2017 dengan melakukan pengosongan lahan.

2018, Anies mulai menata kembali warga yang sempat digusur dengan membangun 90 unit hunian sementara di tempat tersebut.

Tahun berikutnya yaitu 2019, Pemprov DKI mulai melakukan perencanaan Kampung Akuarium yang melibatkan parisipasi masyarakat, tim ahli cagar budaya dan arkeolog.

Berselang setahun, Pemprov DKI Jakarta mulai membangun gedung Kampung Akuarium dan 2021 dua blok Kampung Susun terbangun.

Rencananya tahun ini 2022, penyelesaian tiga blok Kampung Akuarium bisa tercapai dan akan dilakukan serah terima 100 persen kepada warga Kampung Akuarium

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Digusur Era Ahok, Kini Anies Baswedan Resmikan Kampung Susun Akuarium, Cek Fasilitas dan Konsepnya  dan Anies Bawa Tanah dari Kampung Akuarium yang Dulu Digusur Ahok ke IKN, Pengamat: Ingin Tampil Beda

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan