Bursa Capres
Bintang Terang Anies Baswedan: Dapat Nyinyiran dari PDIP tapi Elektabilitasnya di Survei Kian Kokoh
Berbanding terbalik dengan Anies dan Ganjar, elektabilitas Prabowo justru semakin merosat dalam tiga tahun terakhir.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini, Anies Baswedan akan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies digadang bakal maju sebagai salah satu capres di Pemilihan Presiden 2024.
Di penghujung jabatannya, Anies Baswedan pun kini semakin populer, terutama di kalangan pendukungnya.
Ia pun belakangan banyak menerima dukungan untuk maju Pilpres 2024.
Terbaru, dukungan secara konkret dinyatakan dalam bentuk rekomendasi oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta.
Baca juga: Survei Populi Center: Prabowo Subianto Jadi Tokoh Paling Populer, Disusul Sandiaga dan Anies
PPP DKI merekomendasikan Anies berduet dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk bisa berlaga di Pilpres 2024.
Sementara, PDIP memandang sinis hingar bingar pergerakan politik terhadap Anies untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Sisa masa jabatan menjadi argumen utamanya.
Di sisi lain, survei membuktikan, meroketnya elektabilitas Anies Baswedan.
Anies Direkomendasikan Jadi Capres
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta resmi rekomendasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dan Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Hal ini diungkap Plt Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Farhan Hasan, saat rapat pimpinan wilayah (rapimwil) di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat.
"DPW PPP DKI Jakarta merekomendasikan kepada DPP PPP agar mencalonkan saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden RI dan mencalonkan Ibu Khofifah Indar Parawansa sebagai Wakil Presiden RI pada Pemilu 2024," kata Farhan di lokasi, Kamis (14/4/2022).
Nyinyiran PDIP
Di sisi lain, PDIP memberi tanggapannya atas dinamika politik yang mengoyok Anies Baswedan menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang.