3 Pertimbangan Buruh Orasi di Depan Kantor KPU pada Peringatan May Day
Partai Buruh bersama elemen organisasi pendukungnya melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penulis:
Larasati Dyah Utami
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam peringatan hari buruh atau May Day pada 1 Mei 2022, Partai Buruh bersama elemen organisasi pendukungnya melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan pemilihan kantor KPU sebagai lokasi aksi didasarkan pada tiga hal, yakni memastikan Pemilu pada 14 Februari 2024, mendorong Pemilu yang jujur dan adil, serta menolak politik uang.
"Buruh meminta tidak ada money politik. Jika ada politik uang, KPU harus berani memberi sanksi yang tegas. Jika perlu didiskualifikasi," kata Said Iqbal dalam konferensi pers, Minggu (1/5/2022).
Para buruh juga mendesak pemerintah menurunkan harga bahan pokok, termasuk harga minyak goreng.
Menurutnya larangan ekspor CPO berdampak pada petani kecil.
Baca juga: 572 Personel Gabungan Disiagakan untuk Amankan Demo Buruh di Jakarta Hari Ini
Karena itu, mafia sawit harus dihukum.
Menurutnya larangan ekspor mengakibatkan petani sawit terpukul karena harganya jatuh.
Buruh juga menolak rencana kenaikan pertalite dan gas 3 kg.
"Upah riil buruh tidak naik selama 3 tahun berturut-turut. Daya beli 30 persen. Harga melonjak tinggi, ditambah kenaikan pertalite, tentu sangat merugikan," ujarnya.
Setelah aksi di kantor KPU, sebagian peserta aksi akan melakukan aksi di seputaran bundaran Hotel Indonesia.