KSAD: Jangan Sampai Ada Anak Buah Sakit Bertahun-tahun Tidak Ada Solusinya
Dia menegaskan TNI harus mencari solusi jika ada prajurit atau anggotanya yang sedang sakit, terlebih jika sakit itu terjadi bertahun-tahun.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan dirinya tidak membiarkan ada prajurit yang kesusahan, khususnya ada yang menderita suatu penyakit.
“Saya tidak menginginkan ada prajurit-prajurit saya menderita. Saya tidak ingin prajurit-prajurit ada kesulitan,” kata Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat konferensi pers di di Mabes TNI AD di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Ia pun meminta seluruh jajarannya memeriksa anggotanya jika ada yang sedang dalam kondisi kesusahan.
Dia menegaskan TNI harus mencari solusi jika ada prajurit atau anggotanya yang sedang sakit, terlebih jika sakit itu terjadi bertahun-tahun.
“Jangan sampai ada anak buah yang sakit bertahun-tahun tidak ada solusinya. Ini harus ditemukan. Dan kita harus berbuat,” tuturnya.
Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengungkapkan rasa syukur dan berterima kasih atas keberhasilan pemisahan kembar siam Joana dan Jovalin melalui tindakan Operasi.
Tindakan operasi balita kembar siam itu dilakukan RSUP Prof.Dr. R.D Kandou, Manado, Sulawesi Utara.
Joana dan Jovalin ialah anak dari Serda Fredrik Lumowa, prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 1302/Minahasa.
“Ini luar biasa bagi saya, suatu kebanggaan. Tetapi bayangan saya bahwa selama 2 tahun lebih dia menderita, dan pada akhirnya tuhan memberikan jalan kepada kita semua,” kata Jenderal Dudung Abdurachman saat konferensi pers di di Mabes TNI AD di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Jenderal Dudung Sumringah Kepada Prajurit yang Putri Kembar Siamnya Berhasil Dioperasi
Jenderal Dudung menjelaskan kasus ini diketahui setelah mendapat laporan dari Danrem yang diteruskan kepada Pangdam.
Laporan tersebut, lanjut dia, atas permohonan pihak keluarga Serda Fredrik yang meminta buah hati mereka bisa dilakukan tindakan operasi.
“Kita tahu bagimana perasaan kedua orang tua tersebut,” ucapnya.
Selanjutnya, KSAD memerintahkan Pangdam memeriksa kondisi medis kedua anak kembar siam itu.
Setelah diperiksa, Dudung bilang dirinya akan datang menjenguk keluarga Sersan Fredrik Lumowa dan melihat kondisi anaknya secara langsung.
Kemudian, sambung Dudung, pihaknya melakukan konsultasi dengan tim dokter supaya Joana dan Jovalin bisa segera dipisahkan melalui tindakan operasi di RS Kandou, karena kondisinya yang memungkinkan.
“Akhirnya operasi itu bisa dilaksanakan dengan baik. Dan sekarang anak itu sudah bisa hidup dengan baik, dan sekarang anak itu sudah bisa hidup dengan normal,” tuturnya.
Sebagai informasi, Joana dan Jovalin lahir pada 2 tahun 4 bulan silam dengan kondisi berdempetan pada bagian perut.
Tindakan operasi pemisahan kembar siam berjalan lancar selama kurang lebih 4 Jam di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (21/4/2022) lalu.
Tindakan medis operasi pemisahan dilakukan pada hari Kamis 21 April 2022 dimulai dari pukul 08.30 WITA dan hingga pukul 12.46 WITA.
Operasi pemisahan si kembar berjalan dengan lancar dan pemisahan berhasil dengan baik. Selanjutnya dilakukan tindakan medis (dijahit, dibersihkan) dan secara keseluruhan baru selesai pada pukul 15.45 WITA.