Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

Tiga Ketua Umum Partai Bertemu Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Berikut Analisa Pengamat

"Koalisi Bersatu bisa menjadi pilihan tepat untuk menyatukan pemilih yang pada pilpres (pemilihan presiden) 2019 terpolarisasi secara tajam."

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di kawasan Menteng, Jakarta, pada Kamis (12/5/2022) malam. 

"Karena di antara para ketum ini sudah menjalin komunikasi secara reguler. Memang dalam beberapa kesempatan ini agak lebih intens dan dalam beberapa kesempatan terakhir sudah ada pembahasan yang lebih mengerucut lagi," kata Eddy dalam dialog di Polemik MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (14/5/2022).

Pertemuan tersebut, dikatakan Eddy, awalnya hanya melaksanakan halalbihalal dalam momen idulfitri.

"Tetapi kalau dilihat dari aspek pertemuan itu tidak ada inisiatornya secara tunggal. Jadi ini semua merupakan kesepakatan ketiga ketum tersebut," ujarnya.

Meskipun tak ada kesepakatan tertulis, Eddy yakin kesepakatan verbal dari ketiga ketum tersebut daya ikatnya sangat kuat.

Baca juga: Viva Yoga Ungkap Zulhas Instruksikan Kader PAN Tetap Hormati Amien Rais dan Din Syamsuddin

Lebih lanjut, legislator Komisi VIII DPR RI itu mengatakan bahwa koalisi ketiga partai tersebut ingin membangun budaya baru untuk memasuki Pemilu 2024, yakni sebuah pertarungan gagasan, ide, dan konsep.

"Bahwa sebuah kerja sama di antara parpol dibangun jauh hari sebelum ada perhelatan besar yang akan kita hadapi tahun 2024, termasuk juga di dalamnya membangun sebuah gagasan konsep yang mana konsep itu akan sudah diaplikasikan untuk mengawal pemerintahan saat ini yang akan berakhir pada 2024," ujar dia.

Baca juga: PAN, Golkar dan PPP Berkoalisi, Zulkifli Hasan Harap Dapat Akhiri Sengketa Politik

"Misalnya sekarang kita sudah bicara permasalahan ekonomi bagaimana menanggulangi harga BBM harga minyak goreng permasalahan yang menyangkut impor termasuk juga soal kesehatan," tambahnya.

Pihaknya tidak ingin politik identitas terjadi lagi pada 2024, karena dampaknya ke polarisasi yang semakin dalam.

"Kita semua tahu bahwa politik identitas hanya melahirkan polarisasi dan pembelahan masyarakat lebih dalam lagi, nah ini kita ingin membangun budaya baru dengan menghadirkan sebuah pertarungan gagasan ide dan konsep, jadi kurang lebih itu," tandasnya.

Tinggal Tentukan Capres dan Cawapres

Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei Indo Barometer, Muhammad Qodari, menilai koalisi Tiga Bersatu adalah bentuk koalisi yang paling konkret dan nyata. Koalisi yang diumumkan pada Kamis (12/5/2022) di Jakarta oleh Partai Golkar, PAN dan PPP dianggap sebagai komposisi yang sempurna.

“Dalam koalisi ini ada partai nasionalis, yakni Golkar, lalu partai berbasis Islam tradisional yakni PPP dan Islam modernis yakni PAN,” kata Qodari kepada media.

Qodari melihat ini adalah koalisi yang paling nyata hingga hari ini menuju 2024, karena gabungan ketiga partai itu sudah memenuhi syarat minimal pencalonan Pilpres 2024 mendatang.

Di mana bergabungnya ketiga partai tersebut memiliki kekuatan 148 kursi di DPR RI, jauh melebihi ambang batas Presidential Threshold yang hanya 115 kursi saja.

“Ini saya kira sudah sangat sempurna. Pekerjaan rumah koalisi Tiga Bersatu ini tinggal mencari figur calon presiden dan calon wakil presiden saja,” ucap Qodari.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved