Sabtu, 4 Oktober 2025

Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura

Alasan Singapura Tolak Ustaz Abdul Somad Masuk Negaranya, Sebut Pura-pura Lakukan Kunjungan Sosial

Singapura melalui Kementerian Dalam Negerinya atau Ministry of Home Affairs (MHA) mengungkap alasan menolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk negaranya.

Editor: Adi Suhendi
Kolase Instagram @ustadzabdulsomad_official
Pemerintah Singapuran ungkap alasan tolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke negaranya. 

Politikus PDIP itu berpendapat bahwa narasi soal UAS dideportasi harus diluruskan.

"Perlu kami jelaskan dalam aturan keimigrasian, apa yang dilakukan oleh pemerintah Singapura itu bukan mengeluarkan ya dari wilayahnya, tapi menolak di perbatasan untuk masuk ke wilayah Singapura," kata dia.

Hal tersebutlah yang menurutnya tak bisa diintervensi oleh negara-negara lainnya, karena itu murni kewenangan Singapura.

"Beliau boleh punya hak untuk bertanya kepada Singapura dengan melalui perwakilan Singapura yang terdekat, yaitu ada di Jakarta. Beliau bisa menanyakan meminta klarifikasi, mengapa saya masuk ke negara anda kemudian saya ditolak," kata dia.

"Begitu ya, dan nanti Singapura melalui perwakilannya memberikan penjelasan, dan boleh juga diklarifikasi ulang apabila ada hal-hal yang tidak pas," kata dia.

Sementara Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim menilai pernyataan Pemerintah Singapura yang menyebut UAS mengajarkan ekstrimisme dapat menyinggung perasaan umat Islam di Indonesia.

"Argumentasinya enggak benar, enggak bisa dipertanggungjawabkan. Menurut saya Menteri Dalam Negeri Singapura membuat pernyataan yang salah dan bisa mengganggu perasaaan umat Islam di Indonesia," ujar Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).

Sudarnoto menilai selama ini UAS merupakan pendakwah yang moderat.

Ia juga membantah UAS mengajarkan ekstrimisme dalam dakwahnya.

Menurutnya, Pemerintah Singapura membuat kesimpulan serampangan dari ceramah UAS.

Baca juga: Kronologis Lengkap Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura, Niat Berlibur Malah Seperti Dipenjara

"Apa buktinya kalau hanya pidato, pidato UAS pasti tidak bicara bom-bom. Pidato ceramah UAS yang dikutip secara serampangan oleh Pemerintah Singapura pasti tidak bicara A hingga Z tentang ekstrimisme. Pasti tidak," ucap Sudarnoto.

"Wong jelas, Singapura enggak kenal baik UAS. Kalau UAS pendukung gerakan ekstrim teroris maka sudah lama itu, pemerintah kita menangkap UAS itu. Itu tidak. Karena beliau ulama dai yang moderat," tutur Sudarnoto.

Terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku menghormati setiap kebijakan yang diambil negara lain.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid juga memastikan tidak ada upaya intervensi terkait penolakan kedatangan UAS dan rombongan tersebut di Singapura.

"Tentu permintaan klarifikasi terhadap hal itu sudah dilakukan oleh stakeholder terkait, dalam hal ini KBRI Singapura," kata Ahmad Nur dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).

Ahmad melihat kebijakan Singapura itu sebagai bentuk prediksi atau antisipasi dini terhadap potensi ancaman kepada negaranya.
Menurunya jika di Indonesia pencegahan dilakukan dengan prinsip 'preventive strike' yakni pencegahan ancaman aksi teror sebagaimana dilakukan Densus 88.

Sementara, di Singapura lebih hulu yakni 'pre-emptive strike', yakni pencegahan terhadap potensi ancaman aksi yang disebabkan oleh pandangan, doktrin dan ideologi.

Baca juga: Banyak Koruptor Lari ke Singapura Tapi tak Dicegat, Mengapa Ustad Abdul Somad Dideportasi?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved