Sosok Erickson Siahaan, Dokter Psikiater Sekaligus Influencer yang Aktif Edukasi Masyarakat
Erickson Arthur Siahaan merupakan seorang dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) yang aktif sebagai influencer kesehatan mental.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erickson Arthur Siahaan merupakan seorang dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) yang aktif sebagai influencer kesehatan mental.
Pria yang juga merupakan public speaker nasional ini adalah pendiri dan ketua Indonesia Left Handed Community (Komunitas Teman-Teman Kidal Indonesia).
Sehari-harinya, Erickson bekerja sebagai dokter praktik di RS Primaya Evasari Jakarta dan RSUD Palabuhan Ratu.
Ia juga menjadi narasumber berbagai program kesehatan di televisi nasional dan webinar.
Erickson diketahui juga kerap membuat konten-konten dan video terkait edukasi kesehatan.
Berprofesi sebagai dokter kejiwaan dan influencer sekaligus, membuat nama Erickson dikenal.
Baca juga: Dokter: Risiko Hipertensi Meningkat Tajam di Usia 45 Tahun
Popularitasnya semakin naik karena Erickson juga aktif dalam komunitas sosial.
Sebagai sosok yang menyandang predikat sukses dalam bidangnya ini kemudian membagikan tips dan kunci sukses ala Erickson Siahaan.
"Sukses tidak berbicara tentang seberapa banyak pundi-pundi uang kita atau seberapa terkenal diri kita. Namun, sukses bisa dilihat dari seberapa hidup kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Awalnya saya sangat ditentang untuk masuk mendalami ilmu spesialisasi jiwa karena banyaknya stigma di bidang ini. Tapi saya tahu apa cita-cita saya dan diiringi doa saya tetap melangkah ke depan," ungkap pemilik Instagram @ericksonarthur tersebut.
Lulusan dokter umum dan dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan, suksesnya seseorang bisa dinilai dari seberapa individu dapat mengatur apa yang dipercayakan Tuhan di dalam hidupnya.
Baik itu kesempatan, keluarga maupun pengetahuan.
"Saya akan tetap belajar dan berbenah untuk lebih baik. Sukses tidak melulu soal materi. Seberapa kita bisa mengatur apa yang dipunya dalam hidup untuk bermanfaat tak hanya bagi diri sendiri, namun untuk orang lain juga bisa menjadi tolak ukur lain dalam kesuksesan. Stigma di bidang kesehatan jiwa harus dikurangi dengan edukasi yang berkesinambungan. Untuk memahami dan mentatalaksana manusia secara utuh, perlu pengetahuan yang seimbang antara kesehatan fisik dan mental, seperti yang dipelajari oleh dokter psikiater" paparnya.
Pria yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) ini menjelaskan, sukses juga bisa dimulai dari kreativitas diri sesuai bidang yang digeluti.
Erickson sendiri terus berinovasi untuk mengasah kreativitasnya, salah satunya dengan menciptakan modul terapi musik pertama di Indonesia bersama dengan temannya, Irene Simanjuntak. Modul ini berguna sebagai panduan untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Modul ini sebagai upaya pengenalan dan regulasi emosi pasien gangguan jiwa berat seperti Skizofrenia yang diakui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Pernyataan Ciptaan Hak Kekayaan Intelektual. Saya juga aktif membuat konten edukatif mengenai kesehatan mental di media sosial," katanya.