Pemilu 2024
Tak Mau Lagi Berada di Luar Pemerintahan, PKS Bakal Usung Capres atau Cawapres di 2024
Selama periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014, PKS selalu menjadi oposisi.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan partainya tidak ingin lagi berada di luar pemerintahan di 2024.
Untuk diketahui, selama periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014, PKS selalu menjadi oposisi.
Oleh karena itu dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang, PKS akan mengusung capres atau cawapres.
"Kata kuncinya PKS tidak mau lagi di luar pemerintahan. Kita tidak mau sekadar pendukung kita mau pengusung dan kuat dalam posisi," kata Aboe saat sesi konferensi pers usai Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022).
"Targetnya empat besarlah. Nendang-nendang sedikit. Kalau bisa, kita mainnya di empat (urutan) ke atas. Saya enggak sebut tiga besar dulu, lah," lanjutnya.
Baca juga: Ini Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Rencana Maju Capres 2024
Dalam hasil musyawarah nasional beberapa waktu lalu, Aboe Bakar mengungkapkan PKS memiliki target perolehan suara hingga 15 persen.
Di sisi lain, Habib Aboe menyebut, PKS terbuka terhadap ajakan untuk bergabung dengan koalisi manapun.
"Ajakan siapa saja boleh, welcome PKS. Tapi tidak boleh dikunci," tandasnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Milad ke-20 PKS, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022).
Dalam pidatonya, Zulhas mengatakan PAN saat ini telah berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP.
Dikatakan Zulhas, KIB berusaha membuat tiga pasangan calon capres dan cawapres dalam Pilpres 2024.
Zulhas pun mengajak agar PKS bisa bergabung dalam koalisi itu.
"Kami mencoba, Pak Anies, Cak Imin, mudah-mudahan kita bisa bareng-bareng ya, Pak Sandi, kami Golkar dan PPP mencoba membuat Koalisi Indonesia Bersatu. Maksudnya mudah-mudahan PKS bisa bersama-sana, maksudnya itu jangan dua lagi, calonnya jangan dua lagi Pilpres besok (2024),” kata Zulhas.
"Kalau bisa tiga, syukur-syukur bisa lebih ya, untuk paling kurang mengurangi apa yang kita alami akhir-akhir ini, atmosfer yang pengap dan tidak produktif itu," imbuhnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Akui Pernah Ditawari Gabung PKS