Senin, 18 Agustus 2025

Mengenal Khilafatul Muslimin, Kelompok yang Konvoi Bermotor Bawa Atribut Kebangkitan Khilafah

Konvoi pemotor beratribut hijau putih dengan membawa poster dan bendera bertuliskan Khilafatul Muslimin menjadi sorotan.

Editor: Hasanudin Aco
Kolase Tribunnews.com: Twitter.com/DewiLie01 dan Instagram.com/info_jaktimbek
(KIRI) Aksi konvoi Kebangkitan Khilafah di Brebes dan (KANAN) Aksi konvoi Kebangkitan Khilafah di Jakarta Timur. 

Densus 88 Turun Tangan

Tim Densus 88 Antiteror Polri turun tangan memantau aksi konvoi puluhan motor yang membawa poster Khilafah Islamiyah.

"Densus 88 sudah monitor," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi Tribunnews.com.

Aswin menuturkan, pihaknya masih menyelidiki terkait aksi tersebut.

Khususnya, apakah ada kaitannya aksi tersebut dengan dugaan tindak pidana terorisme.

"Kami masih menyelidiki peristiwa ini dengan bekerja sama dengan unit kepolisian terkait lainnya," pungkasnya.

Tanggapan PBNU

Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi atau biasa disapa Gus Fahrur menjelaskan tentang rombongan pemotor yang viral memamerkan atribut khilafah di Jakarta Timur.

Apalagi, peristiwa itu terjadi jelang 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

“Ya itu harus dipanggil dan ditertibkan, bahwa ideologi khilafah bertentangan dengan konsensus nasional NKRI,” ujarnya kepada Kompas.TV lewat pesan WhatsApp, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, Gus Fahrur juga menegaskan bahwa pengusung ideologi khilafah adalah kelompok yang terjebak romantisme masa lalu.

“Mereka orang yang terjebak romantisme (khilafah) masa lalu, hari ini sudah tidak mungkin dapat dilakukan lagi,” katanya.

Gus Fahrur pun mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggunakan momentum ini.

“Mungkin ada pihak yang menyuruh mereka melakukan itu. Saya kurang faham (Detil siapa yang menyuruh-red) dan berharap pihak intelijen keamanan negara yang bertindak agar bisa menelusuri akar kelompok ini,” ujarnya.

Gus Fahrur lantas mengingatkan, HTI sebagai organisasi dilarang di Indonesia.

“Padahal sudah jelas HTI dilarang di Indonesia. Bentuk negara kesatuan republik Indonesia sudah final bagi kita ummat muslim Indonesia,” kata dia.

Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu juga menjelaskan, seharusnya masyarakat Indonesia bersyukur Indonesia menolak khilafah.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan