Kamis, 21 Agustus 2025

Koalisi Partai Politik

SBY Temui Surya Paloh, Pengamat: AHY Menjadi Playmaker

Pertemuan pucuk-pucuk pimpinan Partai Demokrat dan Partai Nasdem di Menara Nasdem pada Minggu (5/6/2022) diyakini bukan hanya sekadar silaturahmi.

Ist
Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Menara Nasdem Jakarta, Minggu (5/6/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengundang banyak spekulasi.

Secara resmi, Partai Demokrat menyatakan ini kunjungan balasan setelah Surya Paloh menyempatkan diri menjenguk SBY saat menjalani prosedur medis di Rochester, Amerika Serikat, pada Desember 2021 lalu.

Tapi pengamat meyakini pertemuan pucuk-pucuk pimpinan Partai Demokrat dan Partai Nasdem di Menara Nasdem pada Minggu (5/6/2022) itu bukan hanya sekadar silaturahmi.

Apalagi pertemuan ini hanya sehari setelah silaturahmi nasional Partai Golkar, PPP dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu pada Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Demokrat Ungkap Maksud Pertemuan SBY dan AHY dengan Ketum NasDem Surya Paloh

"Ingat Pak SBY sudah menyatakan mengundurkan diri dari day to day politics dan sudah menegaskan tidak ada matahari kembari di Partai Demokrat," kata Bobby Darmanto dari Pusat Kajian Publik Pemerintah (Puskappi).

"Jadi kalau beliau (SBY) sampai turun gunung pastilah ada sesuatu yang istimewa. Pak SBY dan pak Surya sudah puluhan tahun malang melintang dalam panggung politik Indonesia sejak era Orde Baru," ujarnya.

Menurut dia pertemuan di Nasdem Tower ini pasti sudah dikalkulasi dengan baik, termasuk mengapa SBY yang datang ke tempat Nasdem dan mengapa Surya Paloh menerima dengan hangat hingga berjam-jam.

"Pak SBY datang karena bagaimanapun juga persahabatan lamanya dengan Pak Surya akan membuat komunikasi makin nyaman tapi dengan mendatangi Nasdem Tower, SBY mengisyaratkan dirinya tidak ingin berperan menonjol dalam percaturan koalisi politik ini," ungkap Bobby.

Menurut dia hadirnya AHY mengisyaratkan bahwa dia yang membuka jalan untuk pertemuan kedua tokoh bangsa ini.

"Ini mengingat akhir Maret lalu, AHY menemui Surya di Nasdem Tower. Dengan kata lain, AHY-lah yang menjadi playmaker," ujarnya.

Merujuk pada kunjungan AHY ke berbagai tokoh nasional dan selalu diterima dengan baik, Bobby meyakini AHY bahkan bisa menjadi playmaker dalam percaturan politik membentuk koalisi partai-partai politik saat ini.

Bobby menyimpulkan Poros Demokrat-Nasdem bisa menjadi alternatif baru yang segar, yang lebih merefleksikan semangat perubahan, ketimbang kombinasi partai Orde Baru seperti Golkar dan PPP, atau rezim partai status quo seperti PDIP dan Gerindra.

"Bisa di]ahami jika kemudian PKS akan bergabung dengan poros Demokrat-Nasdem ini, dengan sama-sama mengusung semangat perubahan dan perbaikan atas kesulitan-kesulitan yang ditanggung masyarakat pada saat ini. Ketiga partai ini sudah cukup memenuhi syarat ambang batas Presiden 20 persen," katanya.

Bahkan tidak mungkin, menurut Bobby, partai-partai politik koalisi pemerintah akan terpikat untuk bergabung juga melihat daya tarik poros koalisi baru ini.

"Koalisi pemerintah kan sekarang koalisi yang pragmatis, diikat oleh kepentingan jangka pendek. Jika ada yang lebih disukai rakyat dan lebih prospektif untuk menang, masak sih mereka tidak ingin ikut?" tanya Bobby retoris.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan