PROFIL Ketua PP GP Ansor KH M Luthfi, Kiai Intelektual yang Senang Bagikan Pikirannya Lewat Tulisan
Ketua PP GP Ansor KH M Luthfi Thomafi dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Rembang, Jawa Tengah, pada Kamis (9/6/2022).
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ketua PP GP Ansor KH M Luthfi Thomafi dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Rembang, Jawa Tengah, pada Kamis (9/6/2022), tepatnya pukul 01.30 WIB.
Kabar tersebut pun dibenarkan oleh sang adik Abil Mafahim Thomafi.
Abil pun memohon doa untuk kakaknya, agat segala amal ibadah KH M Luthfi diterima, dan segala khilafnya diampuni.
“Telah meninggal dunia kakanda KH Muhammad Luthfi Thomafi Pengasuh PP Al-Hamidiyyah 2 Lasem Rembang, Kamis dini hari Jam 01.30 di RSI Rembang. Mohon sambung doa, semoga almarhum khusnul khatimah, diterima segala amal ibadah, diampuni segala khilaf. Aamiin YRA,” kata Abil Mafahim Thomafi.
Lantas siapakah sebenarnya KH M Luthfi Thomafi ini?
Berikut profil KH M Luthfi Thomafi yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
Baca juga: Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raajiuun, Pimpinan PP GP Ansor KH M Luthfi Thomafi Wafat di Rembang
Profil KH M Luthfi Thomafi
Dilansir laman resmi staialanwar.ac.id, KH M Luthfi tercatat sebagai tenaga pengajar di STAI Al- Anwar Sarang Rembang.
KH M Luthfi diketahui mengajar program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Selain menjadi dosen di STAI Al- Anwar Sarang Rembang, KH M Luthfi juga merupakan Wakil Rektor STAI Al-Anwar Sarang.
Tak hanya itu, KH M Luthfi juga menjadi Pengasuh Ponpes Al-Hamidiyyah Lasem dan Ketua PP GP Ansor.
Tak heran jika KH M Luthfi aktif dalam dunia pendidikan, baik sebagai dosen maupun pengasuh pondok pesantren.
Pasalnya KH M Luthfi ini mengambil pendidikan S2 di IAIN Kudus dengan memilih Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Baca juga: Bendahara Umum GP Ansor Ingatkan Masyarakat Bahaya Organisasi Khilafatul Muslimin
Sosok Kiai Intelektual yang Bagikan Pikirannya Lewat Tulisan
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, perlu diketahui KH.M. Luthfi memang sering membagikan pikirannya lewat tulisan.
Terbaru, misalnya mengenai polemik tentang kebijakan menteri agama tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid.
KH.M. Luthfi menulis di alif.id artikel bertajuk "Penggunaan TOA dalam Diskursus Fikih Islam: Telaah Singkat atas Pemikiran Syekh Utsaimin tentang Penggunaan TOA saat Salat."
Menurut dia, orang-orang yang marah dengan adanya kebijakan pengaturan volume pengeras suara di masjid terlambat 40 tahun lebih.
Baca juga: Bendum GP Ansor Ingatkan Masyarakat Bahaya Organisasi Khilafatul Muslimin
Syekh Utsaimin pernah membahas persoalan ini dalam salah satu kitab yang ditulisnya.
Dalam artikel tersebut, ia menulis bahwa Syekh Utsaimin memberi nasihat pada masyarakat untuk mengambil keputusan bijak dengan memperhatikan orang-orang yang merasa terganggu dengan penggunaan pengeras suara saat beribadah.
"Jika Syekh Utsaimin, yang selama ini dihormati masyarakat Wahabi Indonesia, berani dengan bijak melarang penggunaan toa saat salat, tentu sudah sangat benar jika Kementerian Agama mengatur penggunaan toa untuk azan," tulis KH.M. Luthfi.
Di akhir artikel tersebut, ia meminta Kemenag untuk lebih tegas dan berani membuat aturan tentang mubaligh-mubaligh yang kerap menyebarkan kebencian dalam khotbah mereka. Hal ini untuk menjaga kenyamanan dan kedamaian.
Baca juga: Erick Thohir: GP Ansor Punya Peran Pulihkan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19
Dikenal Sebagai Sosok yang Baik dan Suka Memberi Manfaat pada Sesama
Dilansir laman resmi, nu.or.id, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) turut mengungkapkan rasa dukanya atas kepergian KH M Luthfi.
"Persis seperti 15 tahun yang lalu, ketika mendengar berita saudaraku Allãhu yarham KH. Ahmad Thoifoer wafat secara mendadak, subuh ini mendengar berita mengejut: puteranya."
"Saudara mudaku KH.M. Luthfi Thomafi juga wafat mendadak menyusul ayahandanya. Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji'uun," ungkap Gus Mus.
Menurut Gus Mus, KH.M. Luthfi selama ini selalu akrab dengan keluarga Gus Mus, sama seperti almarhum ayahnya.
Selama ini Gus Mus pun mengenal KH.M. Luthfi sebagai orang yang baik, suka berbuat hal baik, serta suka memberi manfaat kepada sesama.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hendra Gunawan).