Senin, 18 Agustus 2025

Tragedi Paiton Kembali Viral, Kecelakaan Bus Tahun 2003 yang Tewaskan 54 Orang, Ini Fakta-faktanya

Tragedi Paiton 19 tahun silam yang menelan 54 korban tewas kembali menjadi heboh media sosial.

(Facebook/ Motuba/ Aditya) (TribunJogja.com)
Tragedi Kecelakaan Maut di Paiton, Jawa Timur (Facebook/ Motuba/ Aditya) (TribunJogja.com) 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi Paiton 19 tahun silam yang menelan 54 korban tewas kembali menjadi heboh media sosial.

Kecelakaan bus pariwisata ini terjadi pada 8 Oktober 2003 lalu di dekat PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Lalu bagaimana kronologi kecelakaan naas tersebut terjadi?

Dikutip dari Tribunjogja.com, kejadian tersebut terjadi pada malam hari.

Terdapat sebuah bus yang mengangkut 54 siswa dari SMK Yapemda Sleman.

Tragedi Kecelakaan Maut di Paiton, Jawa Timur (Facebook/ Motuba/ Aditya) (TribunJogja.com)
Tragedi Kecelakaan Maut di Paiton, Jawa Timur (Facebook/ Motuba/ Aditya) (TribunJogja.com) ((Facebook/ Motuba/ Aditya) (TribunJogja.com))

Seluruh penumpang yang ada di dalam bus, kecuali kernet dan sopir tewas terbakar.

Baru dalam perjalanan pulang ke Yogyakarta, setelah melakukan study tour dan wisata di Bali, 54 orang itu justru pulang dalam kondisi tak bernyawa.

Bus AO Transport tersebut terbakar setelah truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan dan menabraknya, lalu sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang.

Tangki truk tronton pecah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.

Kebakaran begitu cepat terjadi, ditengarai karena adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.

Baca juga: Mengenang Tragedi Paiton 19 Tahun Lalu, Kecelakaan Bus yang Menewaskan 54 Orang

Baca juga: Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Bus AKAP Restu Mulya Versus Truk Ikan di Paiton, Situbondo

Korban Berlarian ke Belakang

Korban tewas banyak ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu.

Diduga, para penumpang berusaha untuk ke luar dari sana, tetapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.

Di dalam bus juga tak dilengkapi alat pemecah kaca, sehingga penumpang tak dapat menyelamatkan diri ketika bus terbakar.

Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus, sedangkan kernetnya memecah kaca bagian depan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan