Bursa Capres
Belum Ada Setahun jadi Panglima TNI, Andika Pekasa Dilirik Partai Nasdem, Ini Alasannya
Nama Jenderal Andika Perkasa santer dibicarakan karena dilirik Partai Nasdem menjadi salah satu kandidat calon presiden (capres) pilihan Partai Nasdem
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Nama Jenderal Andika Perkasa santer dibicarakan karena dilirik Partai Nasdem menjadi salah satu kandidat calon presiden (capres) pilihan Partai Nasdem.
Padahal Jenderal Andika Perkasa belum lama dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI, Rabu (17/11/2021) lalu.
Apabila dihitung, Jenderal Andika Perkasa belum ada setahun bertugas menjadi Panglima TNI.
Lantas apa yang menjadi alasan dipilihnya Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu kandidat capres pilihan partai besutan Surya Paloh itu?
Alasan Jenderal Andika Perkasa Dipilih Nasdem
Politikus NasDem, Effendy Choirie mengungkapkan alasan dipilihnya Jenderal Andika Perkasa menjadi salah satu kandidat capres pilihan Partai Nasdem.
Baca juga: Natalius Pigai Bongkar Peran Anies Baswedan di Nasdem, Ganjar dan Andika Perkasa Cuma Ban Serep?
Sebagaimana diketahui, selain Jenderal Andika Perkasa, dua nama lain juga disebutkan oleh Partai Nasdem.
Keduanya yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Effendy menjelaskan, Partai Nasdem tidak hanya melihat soal popularitas tokohnya saja, melainkan juga aspek lain.
Jenderal Andika Perkasa dinilai memiliki bekal di dunia kemiliteran yang tentunya berkaitan dengan perspektif keamanan dan pertahanan negara.

"Tiga orang ini ditawarkan ke publik, dua adalah sipil dan satu militer. Negara ini membutuhkan keamanan dan pertahanan, jadi perspektif keamanan juga penting."
"NasDem tidak berpikir eksklusif, harus kadernya, harus dari dalam, atau yang popularitasnya tinggi."
Baca juga: Jokowi akan Dukung Andika Perkasa atau Ganjar Pranowo? Pengamat: yang Jelas Capres dari PDIP
"Ada aspek lain yang ingin ditampilkan oleh NasDem, yaitu militer. Nah ini menunjukkan yang diberikan NasDem ini untuk kepentingan negara," kata Effendy, dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (19/6/2022)
Selain itu, lanjut Effendy, secara objektif, Andika Perkasa adalah seorang Panglima TNI yang tentunya punya kapasitas, punya pengalaman dan punya pendidikan yang tinggi.
Punya Integritas
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyebut Andika Perkasa dipilih karena dianggap sosok memiliki integritas.
"Kenapa pilihannya Pak Andika lebih kepada faktor kualitatif approach. Kualitatif approach itu variabel tentang komitmen kebangsaan. Variabel tentang bagaimana integritasnya. Itu yang kami jadikan bukan masalah kualitas," kaya Willy, Sabtu (18/6/2022).
Willy menegaskan Partai NasDem sedari awal mengusung tiga nama tersebut tidak hanya berdasarkan akumulasi suara terbanyak.
Baca juga: Puan Maharani Respons Kabar Ganjar Pranowo Masuk 3 Besar Kandidat Capres Partai Nasdem
Melainkan juga mengedepankan pendekatan kualitatif.
"Tadi malam dalam rapat variabel yang paling menonjol kita discuss untuk kita musyawarahkan adalah variabel yang lebih kualitatif. Jadi kualitatif approach," jelas Willy.
Sosok Andika Perkasa
Mengutip TribunnewsWiki.com, Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964.
Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi hingga S3.
Awal karier Andika Perkasa, dimulai saat ia menjadi bagian dari Grup 2/Para Komando Kopassus dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor).
Pada 2001, Andika Perkasa ditugaskan di Departemen Pertahanan.
Ia kemudian diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus, tahun 2002.
Pada tahun 2011, Andika Perkasa dipromosikan menjadi Komandan Rindam Jaya dan memperoleh pangkat kolonel.
Baca juga: NasDem Segera Jalin Komunikasi dengan Ganjar, Anies, dan Andika, 3 Kandidat Capres Hasil Rakernas
Lantas, Andika Perkasa diangkat menjadi Komandan Korem 023/kawal Samudera di Sibolga pada pertengahan 2012.
Belum genap setahun menjabat, Andika Perkasa kemudian diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD, hingga meraih pangkat brigadir jenderal (brigjen).
Pada Oktober 2014, Andika Perkasa diangkat menjadi Kadispenad dan Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Tahun 2016, Andika pun dipromosikan menjadi Pangdam XII/Tanjungpura hingga akhirnya diangkat menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dandiklat) TNI AD pada awal 2018.
Pada Juli 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto.
Andika Perkasa kemudian diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Mulyono dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi bintang empat atau jenderal.
Kini, ia menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim)(TribunnewsWiki.com/Ami Heppy)