Rabu, 17 September 2025

Prakiraan Cuaca

Mengapa Bulan Juni Masih Hujan? Simak Penjelasan BMKG Tentang Intensitas Hujan yang Tinggi

Mengapa bulan Juni Masih hujan? Simak penjelasan BMKG tentang intensitas hujan yang tinggi di Indonesia.

TribunJogja/Ist
Ilustrasi Hujan Deras. - Mengapa bulan Juni Masih hujan? Simak penjelasan BMKG tentang intensitas hujan yang tinggi di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Mengapa bulan Juni masih turun hujan? Simak penjelasan BMKG berikut ini.

Biasanya, bulan Juni sudah memasuki musim kemarau, namun intensitas hujan masih tetap tinggi di sejumlah daerah di Indonesia.

Curah hujan masih tinggi menurut pengamatan Hari Tanpa Hujan melalui citra satelit cuaca, pada 15 Juni 2022.

Hujan lebat di sebagian wilayah menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.

Tingginya curah hujan di bulan Juni tidak hanya dipengaruhi La Nina, namun juga dinamika atmosfer yang labil.

Berikut ini penjelasan selengkapnya, dikutip dari Instagram @infobmkg.

Baca juga: Banjir di Bangladesh dan India Tewaskan 59 Orang, Jutaan Lainnya Kehilangan Tempat Tinggal

Mengapa Bulan Juni Masih Hujan?

Ilustrasi Hujan Lebat.
Ilustrasi Hujan Lebat. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

1. Suhu Muka Laut

Masih hangatnya suhu muka laut di beberapa wilayah Indonesia dibandingkan dengan normalnya, yang ditandai dengan nilai anomali suhu muka laut positif  mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan.

Masih tingginya kelembaban udara di sekitar wilayah Indonesia akan semakin mendukung pertumbuhan awan hujan yang masih intens.

2. Fenomena Dinamika Atmosfer

Aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuatorial, dan Gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.

MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari samudra Hindia menuju ke Samudra Pasifik melewati Indonesia, dengan siklus bulanan MJO dan siklus mingguan Kelvin.

Sedangkan Gelombang Rossby Ekuatorial bergerak dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia, melewati Indonesia dengan siklus mingguan.

Jika ketiga gelombang ini aktif di wilayah indonesia, maka dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan