Sabtu, 23 Agustus 2025

Bursa Capres

Prabowo-Muhaimin Mesra, Sekjen PKS: Selama Janur Kuning Belum Melengkung Semua Bisa Terjadi

PKS merespons kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama jajaran elit partainya ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar Breaking News YouTube Kompas TV
Prabowo dan Cak Imin bertemu di kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyebut Pilpres dan Pileg adalah tanggung jawab kenegaraan. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama jajaran elit partainya ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).

Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi tidak mempermasalahkan pertemuan Ketum PKB dengan Ketum Gerindra tersebut.

Sebagaimana diketahui, PKS dan PKB membentuk koalisi yang disebut Koalisi Semut Merah.

Koalisi ini dilakukan dalam rangka menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

Adapun koalisi kedua partai politik (parpol) itu diumumkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).

Habib Aboe Bakar bilang, komunikasi partainya dengan PKB masih berjalan dengan baik hingga saat ini.

“Namanya koalisi itu kan perjodohan, jika memang PKB dan Gerindra berjodoh, ya Alhamdulillah,” kata Habib Aboe, Minggu (19/6/2022).

Dia pun menyebut format koalisinya masih sangat cair. Itu pun memungkinkan setiap partai politik (parpol) menjalin komunikasi untuk mencari kesepakatan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Koalisi Semut Merah PKB-PKS Dapat Penolakan dari Kader Muhaimin Iskandar

“Selama janur belum melengkung, semua bisa terjadi,” katanya.

Dia pun tidak memungkiri akan terjadinya ‘seleksi alam’ dari hubungan antar-partai politik. Satu sisi, kata Aboe, hubungan politik bisa daja berlanjut. Meskipun di sisi lain bisa saja komunikasi yang telah terbangun terhenti.

“Kita lihat saja nanti, bagaimana hasil komunikasi yang sedang berjalan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama jajaran elit partainya datang ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, kedatangan Cak Imin untuk  bersilaturahmi sekaligus menikmati kopi Hambalang.

"Ada keinginan dari teman-teman PKB untuk main, untuk main ke sini untuk menikmati kopi Hambalang," kata Dasco kepada wartawan setelah pertemuan Prabowo-Cak Imin, Sabtu (18/6/2022).

Wakil Ketua DPR ini menjelaskan pertemuan di antara kedua pimpinan partai itu sejatinya memang sudah direncanakan sejak lama.

Baca juga: Jabat Tangan Prabowo, Cak Imin: Demi Kebangkitan Indonesia Raya

"Jadi komunikasi yang dilakukan ini sudah lama dan intens dan diantara teman-teman DPP PKB, DPP Gerindra sehingga kemudian setelah lebaran ini belum bertemu," ungkapnya.

Pada pertemuan itu, kedua Partai akhirnya sepakat untuk menjalin kerja sama sebagai bentuk tanggungjawab jelang Pemilu 2024.

"Kita tadi terima ya yang seperti yang tadi disampaikan oleh kedua belah pucuk pimpinan partai," ungkapnya.

Di sisi lain, Dasco menjelaskan kerja sama ini bukan hanya untuk kedua partai tersebut. Namun, kedua belah pihak tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng partai lain.

"Kita susah bilangnya, pokoknya sama seperti disampaikan dan juga tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan partai-partai lainnya," paparnya.

Bagaimana nasib Koalisi Semut Merah?

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun poros ketiga dalam Pilpres 2024, mendatang.

Kedua parpol tersebut bahkan semakin sering menjalin komunikasi. PKB-PKS bahkan membentuk Koalisi Semut Merah.

PKB bahkan telah menyodorkan nama Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai capres dari koalisi tersebut. PKS juga merespons hal itu dengan baik.

Baca juga: Elite PKB: Koalisi Semut Merah Bisa Berubah Jadi Naga Merah

Namun, koalisi itu pun mendapat penolakan dari kalangan PKB di Solo, Jawa Tengah.

Kelompok kader di Solo yang menamakan diri Kelompok PKB Merah menolak koalisi PKB dengan PKS.

Penolakan ini muncul lantaran kelompok simpatisan tersebut menilai bahwa PKS berbeda ideologi dengan PKB.

Diketahui, PKB dilahirkan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"PKB ini dilahirkan oleh NU dan tentu saja ideologinya juga ikut NU. Kalau koalisi dengan PKS bagi kami tidak cocok," kata Koordinator PKB Merah Budi Santoso saat dikonfirmasi Tribun Network, Sabtu (18/6/2022).

Menurut Santoso, masih banyak partai lain yang bisa diajak koalisi selain PKS. Diantaranya PDI Perjuangan, Partai Golkar atau partai lainnya.

"Asal bukan PKS," tagasnya.

Baca juga: Respons Elite PKB Soal Koalisi dengan PKS dan Demokrat: Pengumuman Deklarasi Tinggal Cari Hari Baik

Santoso menyebut, bahwa koalisi PKB-PKS bertentangan dengan situasi kebatinan seluruh kader loyal PKB di tataran akar rumput.

Padahal, loyalitas pemilih PKB disebut sejumlah lembaga survei sebagai yang paling kuat.

"Jika koalisi PKB dan PKS tetap dilanjutkan, kami khawatir pemilih loyal PKB malah meninggalkan PKB," ujar Budi.

Ia menjelaskan, PKB Merah dibentuk sebagai representasi dari pemilih loyal PKB yang berasal dari Solo, Madiun, Jakarta, Surabaya, Semarang, Klaten, Karanganyar, dan Garut.

Ke depan, PKB Merah akan dibentuk di daerah lain.

Baca juga: Hadapi Pilpres 2024, Demokrat Jalin Komunikasi Intensif dengan PKB dan PKS

Ia juga menegaskan, bahwa dalam forum PKB di kalangan kultural, menyebutkan bahwa berkoalisi dengan PKS membuat kondisi internal tidak nyaman.

"Ya, intinya dari forum wedangan-wedangan (kumpul-kumpul) dan grup Whastapp kawan-kawan PKB kultural, koalisi itu membuat tidak nyaman," terangnya.

Terkait aksi penolakan koalisi tersebut, pihaknya akan menyerahkan langsung ke elite jajaran PKB di Jakarta. Supaya, mereka mempertimbangkan lagi koalisi dengan PKS.

Disinggung mengenai dukungan terhadap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai Capres, Budi mengatakan, pihaknya mendukung penuh. Namun dengan catatan tidak berkoalisi dengan PKS.

"Perlu kami tegaskan bahwa kami tetap dan terus mendukung Gus Muhaimin menjadi Presiden 2024 nanti, kami juga siap bekerja keras memenangkan beliau. Dan kami yakin semua kader loyal juga satu
suara, yang penting jangan bareng PKS," tuturnya.

Baca juga: Respons Elite PKB Soal Koalisi dengan PKS dan Demokrat: Pengumuman Deklarasi Tinggal Cari Hari Baik

Jadi Naga Merah

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menyebut, Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS berpotensi menjadi semakin besar, menyusul rencana bergabungnya Partai Demokrat.

Jazilul bahkan mengatakan bahwa komunikasi politik terus berjalan di antara partai politik (parpol).

Saat ini, masih ada beberapa parpol yang belum menentukan pasangan koalisi sementara mereka tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri sehingga mau tidak mau harus berkoalisi.

Selain Demokrat, ada pula Partai Nasdem dan Gerindra yang belum menentukan pasangan koalisi.

Sementara parpol yang sudah membentuk koalisi yakni Partai Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Di antara parpol-parpol yang ada, hanya PDIP yang bisa
mengusung paslon capres-cawapres tanpa harus berkoalisi.

Baca juga: Elite PKB: Koalisi Semut Merah Bisa Berubah Jadi Naga Merah

Gus Jazil mengatakan, jika Demokrat, Nasdem, dan Gerindra yang saat ini belum menentukan pasangan koalisi bisa bergabung menjadi satu dalam barisan PKB dan PKS maka konstelasi politik nasional akan berubah total.

”Kalau ada nanti tambahan siapa, kan masih banyak. Nasdem belum, Demokrat belum, Gerindra belum. Nah, kalau ini tiba-tiba gabung, bukan Semut Merah itu, tapi bisa jadi Koalisi Naga Merah,” ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, Sabtu, (18/6).

Sebelumnya, istilah Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS muncul karena keduanya sama-sama parpol menengah.

Kendati kecil, jika ada banyak partai kecil yang bergabung maka akan menjadi besar. Selama ini, partai-partai kecil ketika menjalin koalisi dengan ‘partai gajah’ disebut Gus Jazil kurang mendapatklan peran dalam koalisi.

”Kan kita sering berkoalisi dengan gajah di satu tempat, semutnya juga gak dapat peran apa-apa,” ungkapnya.

Gus Jazil mengatakan bahwa tidak masalah jika nantinya partai-partai kecil bertarung dengan partai gajah pada Pilpres 2024, asalkan pertarungan berlangsung sportif dan tanpa saling curiga.

”Semut merah ini kan bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Tapi kendati kecil kalau menggigit sakit juga,” kelakarnya.

TRIBUNNWES.COM, JAKARTA - Pembina Majelis Rahmatan Lil Alamin yang juga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengundang Head of the Spritual Assembly of Muslim of Russia Mufti, Sheikh Albir Krganov dalam acara tabligh akbar bersama para Habaib, bertajuk
TRIBUNNWES.COM, JAKARTA - Pembina Majelis Rahmatan Lil Alamin yang juga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengundang Head of the Spritual Assembly of Muslim of Russia Mufti, Sheikh Albir Krganov dalam acara tabligh akbar bersama para Habaib, bertajuk "Umat Islam Penggerak Perdamaian Dunia" digelar, Kamis (16/6/2022) malam berlangsung di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam acara tersebut, habaib, Ulama dan Assatid se- Jabodetabek.?//FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Mengenai koalisi dengan Demokrat, Gus Jazil mengatakan bahwa deklarasi koalisi akan dilakukan ketika sudah menemukan waktu yang tepat.

”Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman, itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru. Tentu kalau kita mau deklarasi, ya nyari hari yang baik, nyari yang suasanya terang, enggak mendung-mendung begini,” ujarnya.

Gus Jazil mengatakan bahwa wacana koalisi ini perlu disampaikan agar publik mengetahui bahwa komunikasi politik di antara partai-partai terus berjalan, termasuk antara PKB, PKS, dan Demokrat.

Baca juga: Hadapi Pilpres 2024, Demokrat Jalin Komunikasi Intensif dengan PKB dan PKS

Menurutnya, PKB ingin membangun koalisi yang memang betul-betul diharapkan oleh rakyat dan yang memiliki peluang menang.

”Karena PKB ini setiap mendukung itu mesti menang. Nah untuk kali ini jangan sampai mitos ini hilang, kita hati-hati, jadi kita lihat kanan, lihat kiri,” tuturnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan