Polisi Tembak Polisi
Penjelasan Polisi soal Jari Brigadir J yang Putus, Tegaskan karena Tembakan: Bukan karena Potongan
Inilah penjelasan polisi soal jari Brigadir J yang putus, polisi sebut semua luka akibat tembakan.
Tak Ada Pemotongan Jari
Budhi menegaskan, tidak ada tindakan pemotongan jari terhadap Brigadir J.
Hal itu berdasarkan hasil autopsi sementara yang saat ini masih berjalan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mengenai luka sayat pada tubuh Brigadir J, Budhi menyebut bahwa itu adalah luka tembak, bukan dengan cara lainnya.
"Luka sayatan yang ada di kelopak kanan bawah mata itu adalah luka tembak masuk," imbuh Budhi.
Baca juga: Bharada E Gunakan Glock 17 Tembak hingga Tewaskan Brigadir Yosua di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Ia juga mengatakan, CCTV di rumah Kadiv Propam sebagai TKP insiden polisi tembak polisi itu rusak.
Menurutnya, CCTV di lokasi tersebut sudah rusak sejak dua minggu lalu.
Sehingga, belum ada bukti yang bisa menguatkan Bharada E atau RJ melakukan tindak pidana dan peningkatan status.
"Berdasarkan alat bukti yang kami dapatkan, kami belum menemukan alat bukti yang menguatkan sangkaan terhadap saudara RJ yang melakukan pidana," ungkapnya, Selasa, seperti diberitakan Kompas.tv.

Dilansir Tribunnews.com, Polres Metro Jakarta Selatan masih melakukan penelusuran dengan memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi saat baku tembak terjadi.
Sudah ada empat orang saksi yang diperiksa, di antaranya istri Kadiv Propam Polri, Bharada E, K, dan R.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menyampaikan Brigadir J ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Pakar Telematika Roy Suryo Tanggapi Dugaan Peretasan 3 HP Keluarga Brigadir J
"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," kata Ramadhan, Senin.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” lanjut Ramadhan.
Ia berujar, istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.