Resesi Dunia
Pengertian Resesi, Penyebabnya Termasuk Perubahan Teknologi, Inflasi, hingga Utang Berlebihan
Berikut pengertian resesi, di mana menurut survey dari bloomberg, Indonesia termasuk dalam daftar 15 negara yang berpotensi alami resesi.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Miftah
Inflasi adalah tren kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu.
Inflasi bukanlah hal yang buruk, tetapi inflasi yang berlebihan adalah fenomena yang berbahaya.
Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.
5. Terlalu banyak deflasi
Sementara inflasi yang tidak terkendali dapat menciptakan resesi, deflasi bisa menjadi lebih buruk.
Deflasi adalah ketika harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkontraksi, yang selanjutnya menekan harga.
Ketika lingkaran umpan balik deflasi menjadi tidak terkendali, orang dan bisnis menghentikan pengeluaran, yang melemahkan ekonomi.
Bank sentral dan ekonom memiliki sedikit alat untuk memperbaiki masalah mendasar yang menyebabkan deflasi.
Kasus tersebut tampak dalam perjuangan Jepang dengan deflasi hampir sepanjang tahun 1990-an menyebabkan resesi yang parah.
6. Perubahan teknologi
Penemuan-penemuan baru meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang, tetapi mungkin ada periode penyesuaian jangka pendek terhadap terobosan teknologi.
Pada abad ke-19, ada gelombang perbaikan teknologi yang menghemat tenaga kerja.
Revolusi Industri membuat seluruh profesi menjadi usang, memicu resesi dan masa-masa sulit.
Saat ini, beberapa ekonom khawatir bahwa AI dan robot dapat menyebabkan resesi dengan menghilangkan seluruh kategori pekerjaan.
15 Negara Berpotensi Alami Resesi

Menkeu Sri Mulyani menyebut walaupun Indonesia masuk di urutan ke-14 namun hal tersebut jauh lebih baik dari negara lain.