Bursa Capres
Doa Cak Imin Usai Ziarah Bersama Puan Maharani ke Makam Taufiq Kiemas: Minimal Jadi Wapres
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berdoa semoga dirinya minimal menjadi Wapres usai berziarah ke Makam taufiq Kiemas bersama Pua Maharani
Momen itu terjadi ketika para politikus PDIP yang mendampingi Puan Maharani secara bergilir menabur bunga ke makam Taufiq Kiemas.
"Giliran Dewan Kolonel nih giliran Dewan Kolonel," kata Johan lalu Puan Maharani tertawa.

Sebelumnya, beberapa anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) membentuk Dewan Kolonel untuk mendukung Puan Maharani menjadi calon presiden (capres) 2024, dengan tujuan untuk meningkatkan elektabilitas Puan Maharani.
Pembentukan tim dengan nama Dewan Kolonel ini diusulkan anggota DPR Fraksi PDIP Johan Budi, dan dikoordinatori oleh Trimedya Panjaitan.
Baca juga: Puan Minta Gapoktan Melapor Jika Bantuan Benih Padi, Pisang dan Jagung tidak Diterima Petani
"Gimana nih kita yang mendukung Mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu Mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya," ungkap Johan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Johan menuturkan, awalnya Dewan Kolonel hanya beranggotakan enam orang.
Saat ini, Dewan Kolonel beranggotakan 12 orang yang berada di 11 komisi berbeda di DPR.
Mereka adalah anggota berasal dari Komisi I yakni Dede Indra Permana dan Sturman Panjaitan.
Kemudian Junimart Girsang dari Komisi II DPR.
Selanjutnya Trimedya Panjaitan Komisi III, Riezky Aprilia Komisi IV, Lasarus Komisi V, Adi Satriyo Sulistyo Komisi VI, Dony Maryadi Oekon Komisi VII.
Esti Wijayati dari Komisi VIII, Abidin Fikri Komisi IX, Agustin Wilujeng Komisi X.
Terakhir dari Komisi XI yaitu Hendrawan Supratikno dan Masinton Pasaribu.
"Serius. Serius ini. Yang ngusulin saya, namanya ya. Itu memang saya yang ngusulin," kata Johan.
Sementara itu, Koordinator Dewan Kolonel Trimedya Panjaitan menyebut, Dewan Kolonel bertugas meningkatkan elektabilitas nama Puan baik di level komisi DPR hingga daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota DPR dari Fraksi PDIP.
"Bagaimana mewangikan mbak Puan di dapil kita masing-masing. Kalau program rigid enggak tapi kita merasa kita khawatir kalau bukan darah bung Karno ini nasib keluarga Bung Karno sama seperti nasib keluarga Soeharto di Golkar," ungkapnya.