FAKTA Tim Bayangan Nadiem Makarim yang Jadi Sorotan: Posisi Ketua Setara Dirjen, Peran 400 Anggota
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim memberi penjelasan tentang tim bayangan di Kemendikbud Ristek, berikut ini fakta-faktanya.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
3. Peran Tim Bayangan
Selanjutnya, Nadiem menyebut, tim bayangan berperan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain pendidikan di Indonesia.
"Jadi kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan, 'Sebentar, kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan'," terangnya.
4. Disebut Dapat Majukan Kemendikbud Ristek
Nadiem Makarim mengatakan, 400 anggota tim bayangan tersebut tidak memberi kesan negatif.
Namun, kehadiran tim bayangan disebut dapat memajukan Kemendikbud Ristek lewat inovasi teknologi.
"Itu adalah karena inovasi budaya dalam Kemendikbud Ristek, ya walaupun mereka vendor, mereka tidak diperlakukan sebagai vendor," kata Nadiem dalam Raker Komisi X DPR, Senin, seperti diberitakan Kompas.com.
Baca juga: P3N Desak Ombudsman dan BPK RI Audit Organisasi Bayangan Mendikbudristek Nadiem Makarim
5. Semua Keputusan Ada di Tangan Dirjen atau Direktur
Mendikbud Ristek memastikan, keputusan dari kebijakan 400 anggota tim bayangan masih dalam pengawasan direktorat terkait.
Semua keputusan, kata Nadiem, masih ada di tangan Direktur Jenderal (Dirjen) ataupun direktur.
"Dirjen dan direktur bekerja sama dengan mereka untuk gotong-royong."
"Dan itulah yang ingin dipelajari negara lain, bagaimana kita bisa ciptakan kapasitas yang baru," paparnya.

6. Ide Bentuk Tim Bayangan
Nadiem Makarim mengaku, 400 anggota tim bayangan itu merupakan ide dari dirinya sendiri.
Adapun tujuan Nadiem membentuk tim bayangan agar bisa diterapkan di setiap jenjang kedinasan.
"Saya ingin mengucapkan sekali lagi ini adalah aspirasi saya sebagai pemimpin," ungkapnya.
"Harapan besar saya adalah kami bisa sharing ini ke Pemerintah Daerah (Pemda) dan kementerian lain," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fahdi Fahlevi) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Dian Ihsan)