Kamis, 4 September 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Cerita 2 Pemuda Kehilangan Teman yang Terpisah, Sudah Cari ke RS Tak Ketemu: 'Semoga Hanya Kesasar'

Haidullah dan Rizal mendatangi RS Wava Husada Kepanjen untuk mencari informasi keberadaan temannya yang dikhawatirkan jadi korban kerusuhan.

Editor: Dewi Agustina
SURYA/Sugiharto
Petugas mengevakuasi 3 mobil akibat kerusuhan tragedi Arema VS Persebaya yang ada di pintu masuk Stadion Kanjuruhan Malang. Minggu (2/10/2022). Dua pemuda mendatangi RS Wava Husada Kepanjen untuk mencari informasi keberadaan temannya yang dikhawatirkan jadi korban kerusuhan. (SURYA/SUGIHARTO) 

"Betul ada anggota kami yang meninggal dunia, mohon doanya. Ini masih persiapan (penjemputan jenazah)," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto.

Jenazah Brigadir Andik rencananya akan dibawa ke rumah rumah duka di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Kapolres menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menwaskan banyak orang itu, termasuk dua anggota polisi.

"Kami turut berbela sungkawa atas insiden ini," ujarnya.

Pasutri Jadi Korban, Alfiansyah Kini Yatim Piatu

Sepasang suami istri (pasutri) asal Kota Malang, meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.

Pasutri Aremania yang menjadi korban seusai menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya adalah Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30).

Pasutri tersebut merupakan warga Jalan Bareng Raya 2G RT 14 RW 8 Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Kota Malang.

Diketahui juga, pasutri itu menonton pertandingan tersebut bersama sang anak yang bernama Muhammad Alfiansyah yang masih berusia 11 tahun.

Baca juga: Tujuh Warganya Tewas Dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bupati Pasuruan Mengaku Sangat Sedih

Salah satu saudara korban, Doni (43) menjelaskan secara detail kejadian tersebut.

"Jadi di RT 14 ini, ada sebanyak 20 orang warganya menonton langsung pertandingan di stadion. Kami menonton di Tribun 14," ujar Doni, Minggu (2/10/2022).

Setelah pertandingan itu berakhir, sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi di dalam stadion mendadak ricuh.

Pada awalnya, kericuhan terjadi di tengah lapangan. Tak lama kemudian, kericuhan itu mengarah ke bagian tribun penonton.

"Saat itu, petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah Tribun 12. Namun karena angin, asap dari gas air mata itu mengarah ke Tribun 14. Asap itu membuat perih mata, dan para penonton yang ada di Tribun 14 langsung berhamburan turun untuk segera keluar stadion," jelas Doni.

Doni pun langsung menggendong anaknya dan segera mengikuti para suporter yang lain untuk keluar stadion.

Aksi solidaritas Panser Biru dan Snex untuk Aremania dan korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Panser Biru dan Snex menggelar doa dan penyalaan lilin yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang Minggu (2/10/2022) malam. (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra)
Aksi solidaritas Panser Biru dan Snex untuk Aremania dan korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Panser Biru dan Snex menggelar doa dan penyalaan lilin yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang Minggu (2/10/2022) malam. (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra) (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra)
Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan