Partai Politik
Sejarah Singkat Partai Gerindra, Bermula dari Obrolan Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo
Sejarah Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) dan makna lambang kepala Garuda dari Partai Gerindra. Gerindra didirikan pada
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) yang berdiri pada tanggal 6 Februari 2008.
Pembentukan Partai Gerindra bermula dari obrolan antara Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo Subianto) pada November 2007.
Keduanya menilai kondisi masyarakat di Indonesia belum sejahtera.
Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo lalu setuju jika ada partai baru yang memberi haluan baru dan harapan baru untuk rakyat.
Gagasan pendirian partai pun kemudian diwacanakan di lingkaran orang-orang Hashim Djojohadikusumo dan Prabowo Subianto.
Namun ada yang menolak, dengan alasan jika ingin terlibat dalam politik sebaiknya ikut partai politik yang sudah ada, dikutip dari laman Partai Gerindra.
Baca juga: Gerindra-PKB Akan Segera Deklarasikan Pasangan Capres Cawapres 2024
Kebetulan, Prabowo adalah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, sehingga bisa mencalonkan diri maju menjadi ketua umum.
Namun, ketika itu Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla adalah wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Mana mau Jusuf Kalla memberikan jabatan Ketua Umum Golkar kepada Prabowo?” kata Fadli.
Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya mereka sepakat membentuk partai baru yang benar-benar memiliki manifesto perjuangan demi kesejahteraan rakyat.
Pada Desember 2007, mereka berkumpul di sebuah rumah untuk mematangkan konsep partai.
Rumah itu kemudian menjadi markas IPS (Institute for Policy Studies) di Bendungan Hilir, Jakarta.
Mereka yang hadir yaitu Fadli Zon, Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Prof Suhardi.
Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk.
Pembahasan itu dilakukan siang dan malam.

Baca juga: Poros Koalisi Gerindra-PKB Siap Lawan Anies Baswedan di Pilpres 2024