Bursa Capres
Dinonaktifkan dari Kepengurusan NasDem, Ini 3 Pernyataan Zulfan Lindan yang Kontroversial
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh disebutkan alasan menonaktifkan Zulfan Lindan.
Editor:
Hasanudin Aco
Pernyataan Zulfan Lindan itu menuai reaksi dari parpol anggota KIB yakni PAN, PKS, dan Partai Golkar.
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, menanggapi tenang pernyataan Zulfan Lindan.
"Semuanya yang berkembang sekarang itu masih ecek-ecek, namanya juga wacana. Mau koalisi siapa pun. Kan belum ada bentuk, belum ada capres-cawapres yg diusung secara resmi," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022?.
Dia pun tak mempermasalahkan jika Zulfan mengatakan hal tersebut.
"Tapi kalau saya memandangnya itu sangat menghargai dinamika yang ada sekarang, apakah KIB atau yg lain, PDIP, Gerindra-PKB, ada NasDem dan lainnya. Saya kira bagus, tidak ecek-ecek menurut saya karena bagian dari dinamika demokrasi harus begitu," kata dia.
Menurutnya, setiap partai pada akhirnya akan mencari bentuk koalisi dengan partai lainnya, mencari formula yang tepat di akhir nanti.
2. Sindir Jokowi yang Berduka
Zulfan Lindan dalam diskusi Adu Perspektif, Senin 3 Oktober 2022, seperti diberitakan sejumlah media menyindir Presiden Jokowi yang enggan berkomentar soal deklarasi Anies sebagai capres karena masih dalam suasana duka akibat Tragedi Kanjuruhan.
Zulfan Lindan menyindir Jokowi berduka padahal masih sempat menghadiri peresmian kawasan industri di Jawa Tengah.
Pernyataannya itu mendapat reaksi dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Ngabalin mengatakan Jokowi tidak elok bicara politik saat itu karena masih dalam suasana duka.
"Lucu ada politisi yang sakit dan nyinyir Jokowi menolak komentari soal politik praktis," ujar Ngabalin yang dikutip lewat akun Twitter pribadinya, Rabu 5 Oktober 2022.
2. Bandingkan Anies dengan Jokowi
Zulfan Lindan juga sempat mengatakan sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan antitesis atau pertentangan yang cocok dari Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut dikatakan oleh Zulfan sebagai satu dari antara banyak alasan kenapa Partai NasDem mendeklarasikan Anies sebgai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.