Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Diantar Naik Toyota Prado Hitam ke Kantor DPP PDI Perjuangan
Mobil Toyota Prado berpelat nomor B 1674 RFQ ini mengantar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke DPP PDI Perjuangan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah mobil hitam masuk ke kantor DPP PDI Perjuangan, Senin (24/10/2022) sore.
Mobil Toyota Prado berpelat nomor B 1674 RFQ ini mengantar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk klarifikasi terkait pernyataan terkait kesiapan dirinya menjadi calon presiden.
Ganjar yang turun dari mobil tepat pukul 16.00 WIB, melambaikan tangannya kepada wartawan.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo menggunakan kemeja merah lengan panjang.
Diketahui, PDIP bakal memanggil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang menyatakan siap jika ditugaskan sebagai calon presiden (capres).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pemanggilan itu untuk meminta Ganjar Pranowo melakukan klarifikasi atas pernyataannya soal kesiapan menjadi calon presiden
"Ya, kita tunggu saja momentumnya, Pak Ganjar pun akan kami lakukan klarifikasi terkait pernyataannya," kata Hasto saat ditemui di GBK Arena Senayan, Jakarta, Minggu (23/10/2022).
Hasto menegaskan, pemanggilan itu karena PDIP kini masih fokus membantu masyarakat.
Hasto juga mengatakan, pemanggilan Ganjar akan dilakukan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.
Baca juga: Pakai Kemeja Merah dan Bermasker, Ganjar Pranowo Klarifikasi Soal Siap Jadi Capres ke DPP PDIP
Pernyataan Ganjar sebelumnya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap menjadi calon presiden (capres) 2024.
Ganjar mengatakan, demi kepentingan bangsa dan negara, dirinya menyatakan siap menjadi capres.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam wawancara dengan televisi swasta, Selasa (18/10/2022) malam.
Ganjar mengawali pernyataannya dengan menjelaskan posisi dirinya di dalam dunia politik. Apalagi, dirinya merupakan kader PDIP.
Dalam konteks pencapresan, Ganjar melihat ada dua realitas.
“Saya itu anggota partai, tentu saya melihat ada dua realitas."
"Pertama, saya anggota partai, dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati."
"Kedua, ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada,” tutur Ganjar.
Untuk itu, Ganjar mengatakan akan memberikan kesempatan kepada partai menentukan dan berkomunikasi. Hal itu dilakukan, kata Ganjar, demi mengambil keputusan yang terbaik.
Ganjar pun kemudian bercerita soal rekam jejaknya di dunia politik.
Ia mengaku sudah berada di dunia politik sejak 1992. Bahkan, Ganjar mengaku sudah menjadi anggota partai pimpinan Megawati Suekarnoputri sejak masih bernama PDI.
Ganjar pun menyebut dalam konteks kepentingan bangsa dan negara, dirinya siap menjadi capres.
“Maka kalau kita bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap?"
"Ketika partai sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang mesti siap pada hal itu,” paparnya.
Ganjar menambahkan, bangsa ini tidak bisa diurus oleh satu pihak saja. Dia berkata butuh kolaborasi antar-pihak, khususnya partai. Sebab, banyak persoalan yang membutuhkan pemikiran banyak pihak.
Ia pun mencontohkan tantangan bangsa Indonesia ke depan yang perlu dihadapi dengan serius, antara lain persoalan ekonomi, pangan, dan energi.
"Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian. Ada banyak multidimensi persoalan yang ada di sana dan membutuhkan kebersamaan," bebernya.
Baca juga: Kesiapan Ganjar Pranowo Jadi Capres Berujung Panggilan DPP PDIP, Pengamat: Ganjar Belum Tentu Salah
Ganjar menyampaikan deklarasi dirinya sebagai capres tergantung keputusan partai.
"Yang mendeklarasikan adalah partai-partai itu. Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya."
"Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang tidak siap?" tegas Ganjar. (*)