Panglima Jilah Pastikan Pasukan Merah Suku Dayak Kawal Jokowi Satu Komando
Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) komitmen menjaga NKRI, Pancasila dan mengawal Presiden Jokowi dengan satu komando.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
Walau demikian, Panglima Jilah sangat menyadari semua itu adalah titipan. Ia tidak sombong, tidak pula semena-mena.
Sebaliknya, Panglima Jilah adalah sosok rendah hati dan selalu mengutamakan kedamaian satu sama lain.
Ia sangat ramah, murah senyum, peduli dengan masyarakat dan lingkungannya.
Bersama Pasukan Merah yang dipimpinnya, Panglima Jilah terus menghidupkan tradisi dan adat istiadat yang mulai tergerus jaman.
Ia merangkul kaum muda untuk bersama-sama menghidupkan adat budaya serta melestarikan hutan Kalimantan.
Lalu siapakah yang layak menjadi Pasukan Merah?
Ternyata menjadi Pasukan Merah tidak semudah yang dibayangkan. Ada tahapan seleksi dan harus memenuhi sejumlah persyaratan baru bisa menjadi Pasukan Merah.
Selain seleksi kemampuan fisik, Pasukan Merah harus rendah hati, tidak radikalis, membela yang benar, dan menjadi garda terdepan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Jika melanggar satu saja syarat-syarat tersebut, maka dipastikan si pelanggar dikeluarkan dari Pasukan Merah.

Pidato di Hadapan Presiden Jokowi
Pada Selasa 29 November 2022, ribuan Pasukan Merah dari organisasi Tariu Borneo Bengkule Rajakng memadati Rumah Radakng Pontianak, Kalbar, dalam gelaran Bahaupm Bide Bahana.
Acara Bahaupm Bide Bahana di Rumah Radakng dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.
Bahaupm Bide Bahana merupakan pertemuan besar antara masyarakat dengan rajanya.
Kali ini raja yang dimaksud adalah Presiden Joko Widodo.
Pada acara tersebut, pasukan merah Tariu Borneo Bengkule Rajakng melaksanakan serangkaian ritual adat.