Kamis, 18 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Di Hadapan Hakim, Ferdy Sambo Mengakui Hasil Tes Lie Detector Ungkap Dirinya Tidak Jujur

Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya kepada Ferdy Sambo apakah pernah diperiksa menggunakan alat uji kebohongan atau poligraf.

WARTA KOTA/YULIANTO
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J itu kembali digelar dengan agenda pemeriksaan 11 saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum. Warta Kota/YULIANTO 

Kuat mengatakan hasil tes menunjukkan adanya indikasi kebohongan.

Namun Kuat beralasan lie detector hanya sebuah robot yang tidak jelas tingkat akurasinya.

Kembali ke Sambo, dalam kesaksiannya kemarin ia juga menceritakan alasannya melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua, yang berawal dari pelecehan terhadap istrinya, Putri Candrawathi oleh Brigadir Yosua saat di Magelang.

Sambo bahkan menyebut Yosua telah memperkosa Putri.

Baca juga: Cerita Benny Ali Tegur Ferdy Sambo di Mako Brimob: Komandan Tega Sudah Hancurkan Saya dan Keluarga

Cerita pemerkosaan itu didapatkan Sambo dari Putri setelah tiba di Jakarta dari Magelang pada 8 Juli 2022. Sementara kejadian di Magelang terjadi pada 7 Juli 2022.

"Kemudian setelah sampai singkat cerita, jam berapa istri saudara tiba di Saguling?" tanya Hakim.

"Saya melaksanakan swab antigen di ruang kerja. Kemudian saya juga menandatangani berkas komisi kode etik yang harus ditandatangani setelah sidang tadi. Kemudian istri saya sudah tiba. Kemudian melaporkan bahwa sudah tiba, ‘Ya sudah kamu mau cerita apa kejadian di Magelang?’" jawab Sambo.

Namun saat itu Putri tidak langsung bercerita karena ingin makan terlebih dahulu.

Sambil menunggu istrinya makan, Sambo naik ke lantai tiga di rumah Saguling menunggu Putri bercerita.

"Kemudian cerita?" kejar hakim. "Selanjutnya, selesai makan, istri saya naik, saya kemudian menanyakan ke istri saya: 'kurang ajar seperti apa Yosua yang kamu telepon semalam?'" kata Sambo mengulangi obrolan dengan Putri. "Istri saya kemudian nangis Yang Mulia," lanjut Sambo.

Pada akhirnya, Putri bercerita bahwa Yosua tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

"Dia menceritakan bahwa: 'Yosua masuk ke kamar, dia [Putri] dalam kondisi tidur, istri saya tidur, kemudian tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang Mulia," kata Sambo.

"Istri saya kemudian kaget tapi kemudian Yosua mengancam Yang Mulia, kemudian istri saya menyampaikan dia [Yosua] kemudian melakukan perkosaan terhadap istri saya, Yang Mulia," kata Sambo dengan suara bergetar.

"Perkosaan terhadap istri Saudara?" kejar hakim. "Saya kaget Yang Mulia, karena saya tidak berpikir akan fatal seperti itu kejadiannya Yang Mulia," kata Sambo.

Sambo mengaku seandainya dari semalam saat Putri menelepon dirinya tahu kejadian itu, ia pasti bakal melakukan upaya pencegahan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan