Kamis, 11 September 2025

Operasi Tangkap Tangan KPK

Respons ICW hingga Novel Baswedan soal Luhut Sebut OTT KPK Buat Negeri Jelek

Berikut ini kata ICW hingga Novel Baswedan yang menanggapi pernyataan Luhut soal KPK agar tak mudah melakukan OTT.

Penulis: Nuryanti
Tribunnews.com/Nitis Hawaroh/Gita Irawan
Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara National Shrimp Action Forum di Jakarta, Rabu (26/10/2022) (kiri), Novel Baswedan di kantor Komnas HAM Jakarta, Jumat (28/5/2021) (kanan). Berikut ini kata ICW hingga Novel Baswedan yang menanggapi pernyataan Luhut soal KPK agar tak mudah melakukan OTT. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya digitalisasi sebagai satu di antara upaya untuk mencegah korupsi.

Hal ini disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan pidato di Launching Stranas PK Tahun 2023-2024, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Dalam pidatonya, Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak terlalu mudah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Menurutnya, OTT yang dilakukan KPK akan membuat citra negara Indonesia jelek di mancanegara.

"Kita tidak usah bicara tinggi-tinggi. OTT OTT itu kan tidak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget."

"Tapi kalau kita digitalisasi, siapa yang mau melawan kita," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan terkait OTT KPK tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.

Lantas, siapa saja pihak yang menyampaikan tanggapannya?

ICW

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana, menyebut KPK tidak boleh diintervensi kekuasaan mana pun, termasuk pihak eksekutif.

“OTT tidak boleh dicampuri oleh cabang kekuasaan mana pun, termasuk eksekutif, apalagi Saudara Luhut,” ujar Kurnia dalam keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Daftar Hitam Kepala Daerah Terjerat OTT dan Jadi Pesakitan KPK Sepanjang 2022

ICW lalu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Luhut Binsar Pandjaitan dan meminta menterinya itu tidak mencampuri penegakan hukum.

Sebab, kata Kurnia, OTT merupakan satu di antara langkah KPK menindak dugaan perilaku korupsi.

ICW pun menilai, OTT terbukti ampuh membersihkan seluruh cabang kekuasaan, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

“Apakah Saudara Luhut Binsar tidak senang jika KPK, yang mana merupakan representasi negara, melakukan pemberantasan korupsi?” lanjut Kurnia.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalan acara peluncuran Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di Nusa Dua, Bali pada Kamis (10/11/2022). Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan terkait OTT KPK mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalan acara peluncuran Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di Nusa Dua, Bali pada Kamis (10/11/2022). Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan terkait OTT KPK mendapat tanggapan dari sejumlah pihak. (Istimewa)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan