Selasa, 26 Agustus 2025

Pengamat Soal Isu Reshuffle: 'Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Lagi Nggak Bagus'

Ujang menilai bahwa Partai NasDem dinilai menjadi satu-satunya partai politik yang tidak tunduk dengan perintah Jokowi.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
youtube
Jokowi dan Surya Paloh 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Surya Paloh yang tidak bagus dinilai yang membuat isu reshuffle terus berhembus kencang. Alasannya, Jokowi-Paloh disebut berbeda dukungan calon presiden (capres).

Analisa itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. Ia menuturkan bahwa isu reshuffle itu sejatinya telah bisa diprediksi sebelum pagelaran G20 di Bali.

Menurutnya, isu reshuffle menguat dipicu karena renggangnya hubungan Jokowi dan Surya Paloh. Permasalahannya karena Surya Paloh berbeda dukungan calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Populer Nasional: Sinyal Jokowi soal Reshuffle Kabinet hingga Wanita Emas Laporkan Ketua KPU

"Persoalan utamanya reshuffle itu persoalan politik. Kelihatannya persoalan hubungan yang tidak bagus antara Jokowi dan Surya Paloh dan antara Jokowi dan Nasdem.

Karena kelihatannya beda dukungan, Surya Paloh dan Nasdem dukung Anies sedangkan Jokowi mendukung pihak lain katakanlah Ganjar," kata Ujang saat dikonfirmasi, Sabtu (24/12/2022).

Ujang menilai bahwa Partai NasDem dinilai menjadi satu-satunya partai politik yang tidak tunduk dengan perintah Jokowi. Padahal, pencapresan merupakan hak dari partai besutan Surya Paloh tersebut.

"Saya sih melihatnya kesana. Karena kan partai-partai lain sudah tunduk dan patuh kepada Jokowi dan mungkin NasDem dianggap bandel oleh Jokowi. Padahal Nasdem berhak juga untuk mencapreskan siapapun termasuk Anies. Itu hak Nasdem saja yang tidak boleh diintervensi oleh siapa pun," jelasnya.

Ke depan, Ujang memprediksi didepaknya menteri dari NasDem semakin menguat. Namun, dia tak mengetahui secara pasti apakah seluruh menteri dari NasDem di kabinet Jokowi bakal dicopot atau tidak.

"Nah saya melihatnya siapa yang kemungkinan tersingkir, kalau reshuffle itu didasarkan mekanisme politik maka ya yang akan hilang jabatannya dari Nasdem. Nasdem punya tiga menteri apakah cuma dua ataukah tiga-tiganya itu tidak tau. Itu tergantung Jokowi," pungkasnya.

Baca juga: Isyaratkan Reshuffle, Jokowi Bakal Singkirkan Menteri Nasdem?

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal kemungkinan adanya perombakan kabinet atau reshuffle. Usai meresmikan Bendungan di Kabupaten Bogor, Jumat, (23/12/2022),presiden mengatakan bahwa reshuffle tersebut mungkin dilakukan.

“Mungkin,” kata Presiden

Hanya saja Presiden tidak menyebutkan kapan reshuffle tersebut akan dilakukan, apakah akhir tahun 2022 atau awal 2023.

“Ya nanti,” katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan