Polisi Tembak Polisi
Status Justice Collaborator dan Maaf Keluarga Brigadir J Dianggap Bisa Ringankan Hukuman Richard
Martin Simanjuntak mengatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) seharusnya tidak mengajukan tuntutan pidana 12 tahun penjara terhadap Richard Eliezer
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa Hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Martin Simanjuntak mengatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) seharusnya tidak mengajukan tuntutan pidana 12 tahun penjara terhadap Richard Eliezer Pudihang Lumiu atai Bharada E.
Perlu diketahui, Richard menjadi eksekutor dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.
Martin menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang sebenarnya dapat menjadi pertimbangan untuk meringankan hukuman Richard.
"Kalau menurut keluarga dan kami (tuntutan 12 tahun penjara) itu sudah tidak tepat, karena ada dua hal yang mandatory, yang sangat penting menurut saya, yang menjadi pertimbangan bisa sangat meringankan buat Richard," kata Martin, dalam tayangan Kompas TV, Senin (23/1/2023).
Hal pertama yakni rekomendasi status sebagai Penguak Fakta atau Justice Collaborator (JC) yang telah diberikan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Yang pertama adalah dia mendapatkan rekomendasi JC dari LPSK," jelas Martin.
Kemudian hal lainnya yang disebut dapat meringankan hukuman bagi Richard adalah telah memperoleh maaf dari keluarga Brigadir J.
"Yang kedua, dia ini sudah dimaafkan dan sudah meminta maaf kepada keluarga korban," papar Martin.
Martin kembali menekankan bahwa di banyak daerah, pemberian maaf dari keluarga korban telah banyak membuat pelaku atau terdakwa mendapatkan pengurangan hukuman.
Hal ini tentunya berlaku pula bagi Richard Eliezer yang telah memperoleh maaf dari keluarga korban.
"Setahu saya ya, yang sudah puluhan kali tindak pidana di daerah maupun di kota, kalau kita sudah dimaafkan saja, mendapatkan maaf saja ini ekstrem sekali pengurangan pidananya," tutur Martin.
Terlebih Richard juga telah menjadi JC dalam kasus ini dan membantu menguak fakta yang ada.
"Apalagi sudah menjadi Justice Collaborator dan sudah membantu penegak hukum untuk membuka perkara ini," pungkas Martin.
Perlu diketahui, dalam sidang tuntutan yang digelar pada 17 Januari lalu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut aktor intelektual dalam kasus ini yakni Ferdy Sambo dengan hukuman pidana penjara seumur hidup.
Lalu untuk tuntutan yang diajukan JPU terhadap istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi pada 18 Januari lalu adalah pidana 8 tahun penjara.
Polisi Tembak Polisi
Pengamat Soroti Kabar Hendra Kurniawan Eks Anak Buah Ferdy Sambo Batal Dipecat dari Polri |
---|
Menilik Lagi Kronologi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Sidang Perdana Digelar Hari Ini |
---|
Istri Ungkap Kondisi Hendra Kurniawan Usai Bebas Kasus Sambo: Mau Nikmati Hidup Everyday Is Holiday |
---|
Eks Anak Buah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Ternyata Tak jadi PTDH namun Didemosi 8 Tahun |
---|
Ingin Bersihkan Nama Baik Hendra Kurniawan, Seali Syah Ungkap Fakta Hakim Djuyamto Minta Suap Rp2 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.