Kamis, 2 Oktober 2025

Seperti Negara Maju, Menkes Berambisi DKI Jakarta Level Stunting Berada di Angka Lima Persen

Menkes Budi melanjutkan bahwa dirinya tidak bisa berdiri sendiri butuh dukungan dari kepala daerah.

tangkapan layar youtube DPR RI
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama komisi IX DPR RI, Selasa (24/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin berambisi provinsi DKI Jakarta menurunkan level stunting di angka lima persen.

Menurut Menkes Budi hal itu akan membuat DKI Jakarta sama seperti negara maju.

"Kita baru saja merilis data stunting nasional yang turun dari 24 persen ke 21 persen. Bapak presiden inginnya berada di level 14 di 2024. Saya tadi datang ke Pak Gub, negara-negara maju itu kan di bawah lima persen (level Stunting)," kata Menkes Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Menkes Budi berambisi untuk bisa merealisasikan hal itu. Namun ia mengatakan tidak berjanji.

"Yuk kita kasih hadiah ke bapak Presiden. Tapi ini belum janji ya, ada provinsi yang kalau bisa di bawah lima persen. Karena saat ini DKI sekarang posisinya di 16 persen," jelasnya.

"Dan ini kita bicarakan bagaimana caranya kita bisa kasih contoh satu provinsi di Indonesia itu sama seperti negara maju level stuntingnya," sambungnya.

Menkes Budi melanjutkan bahwa dirinya tidak bisa berdiri sendiri butuh dukungan dari kepala daerah.

"Saya tidak bisa sendiri tanpa dukungan dari kepala daerah. Dan kita sudah spesifik yang perlu diperhatikan datanya. Jadi datanya berdasarkan nama dan alamat mesti sama data Kemenkes dengan data gubernur dan BKKBN kita sudah setuju akan disamakan cepat dalam waktu seminggu," lanjutnya.

Baca juga: Komisi IX DPR Ajak Semua Pihak Bantu Presiden Turunkan Angka Stunting Hingga 14 Persen di 2024

Menurut Menkes Budi programnya juga disinkronkan karena program-program kesehatan stunting itu tadinya banyak. Difokuskan menjadi dua grup ibu hamil dan bayi usia 6 sampai 24 bulan.

"Karena dia butuh makanan tambahan selain ASI dan itu butuhnya spesifik harus ada protein hewani, bisa telur bisa ikan, bisa susu, bisa daging ayam atau daging sapi," kata Menkes Budi

"Nah tadi kita sudah duduk sama pak gubernur gimana kita mengeksekusi program ini spesifik ke ibu-ibu jangan sampai pada saat hamil dia anemia kurang darah dan jangan sampai dia pas hamil kurang gizi itu gimana caranya," sambungnya.

Menkes Budi melanjutkan kemudian anak-anak yang sudah lahir terutama usia 6 sampai 24 bulan. Bagaimana mereka jangan sampai kurang gizi dan bagaimana cara mengukurnya monitoringnya sehingga kita bisa identifikasi secara lebih dini.

"Jangan keburu sampai stunting. Jadi sebelum stunting dicegah karena kalau sudah stunting kesembuhannya rendah sekali," jelasnya.

Dikatakan Menkes Budi pihak akan memulai program tersebut pekan ini. Kemudian pekan selanjutnya sudah bisa berjalan.

"Dan kita sudah setuju akan mulai Minggu ini persiapannya Minggu depan kita langsung jalan. Karena ini masalahnya eksekusi dan mudah-mudahan nanti kita bisa lapor lagi ke bapak presiden bawa progresnya itu cepat. Dan balik lagi ini baru ambisi belum janji. Ambisinya kalau bisa level stunting di DKI Jakarta lima persen," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved