Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 9 Februari 2023: 30 Wilayah Ini Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Inilah peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 9 Februari 2023, terdapat 30 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk hari ini, 9 Februari 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 30 wilayah.
Wilayah DKI Jakarta dan Sulawesi Tenggara berpotensi mengalami hujan yang disertai dengan kilat dan angin kencang.
Sementara di 28 wilayah lainnya berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Selatan Jawa Tengah pada 9 Februari 2023
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Sulawesi Tenggara
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Hujan dan Angin Kencang Landa 30 Wilayah, Kamis 9 Februari 2023
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 8 Februari 2023: 30 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Disebut Jadi Salah Satu Gempa Bumi Mematikan di Dunia, Begini Penjelasan BMKG Terkait Gempa di Turki
Siklon Tropis FREDDY masih terpantau berada di Samudera Hindia selatan Bali, dengan kecepatan angin maksimum 75 knot dan tekanan udara minimum 971 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat - barat daya dengan potensi mengalami peningkatan intensitas dalam 24 jam kedepan.
Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - NTB dan membentuk daerah konvergensi memanjang di pesisir selatan Jawa Barat - DIY, dan di Samudra Hindia selatan NTT.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang low level jet/konvergensi tersebut.
Bibit Siklon Tropis 94S masih terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Lampung, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 998 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat daya dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Tinggi.
Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia sisi selatan sistem.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Teluk Carpentaria yang menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dan membentuk daerah konvergensi dari Laut Banda hingga Papua bagian selatan.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Riau, dari Laut Jawa hingga Laut Flores, dari Laut Sulawesi hingga Maluku Utara, di Papua, dan di Samudra Pasifik utara Papua Barat - Papua, serta daerah konfluensi di Sulawesi Selatan, perairan utara Papua Barat - Papua, dan di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.